Kupang (ANTARA) - Pengamat ekonomi Dr James Adam menilai bahwa pertumbuhan investasi di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bergerak positif namun sayangnya belum terjadi secara merata di semua sektor.
"Selama beberapa tahun terakhir ini pertumbuhan ekonomi NTT hanya pada sektor pariwisata dan perumahan saja. Artinya bahwa pertumbuhannya belum merata sejauh ini," kata konsultan International Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk program pemberdayaan ekonomi itu kepada Antara di Kupang, Minggu (14/4).
Pendapat tersebut dikemukakannya berkaitan dengan perkembangan investasi di provinsi berbasis kepulauan itu selama empat tahun terakhir.
James Adam menilai bahwa sektor lain seperti industri rumah tangga dan pertambangan di provinsi itu harus dikembangkan sehingga pertumbuhan ekonomi NTT dapat terus dipacu.
"Sektor lainnya seperti industri rumah tangga, pertambangan, dan sektor lainnya saya rasa perlu dikembangkan sehingga pertumbuhan ekonomi kita terus berkembang," ujar dia.
Sejauh ini, ujar dia, sektor pariwisata masih memberikan jaminan yang lebih positif bagi investor. Karena memang NTT fokus ke sektor itu, sejalan dengan program pemerintah pusat.
Baca juga: Investasi untuk pembangunan bendungan di NTT mencapai Rp3 triliun
Investasi industri garam saat ini baru mulai dikembangkan oleh pemerintah provinsi NTT di bawah kepemimpinan Gubernur Viktor Laiskodat. Hal itu terbukti dari beberapa perusahaan garam yang selama ini sudah memiliki Hak Guna Usaha (HGU).
Namun James mengaku belum mengetahui total nilai investasi NTT saat ini. "Total Investasinya kurang begitu jelas angkanya tetapi bahwa ada dalam data pemprov NTT," ujar dia.
Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi saat menggelar pertemuan dengan beberapa investor beberapa waktu lalu, mengatakan akan mengundang lebih banyak lagi investor ke NTT untuk berinvestasi.
"Tetapi saya berharap agar investor yang berinvestasi di NTT harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat," ujar dia.
Baca juga: Investor hendaknya memperhatikan kesejahteraan rakyat
Baca juga: Investasi pasar modal di NTT menggembirakan
"Selama beberapa tahun terakhir ini pertumbuhan ekonomi NTT hanya pada sektor pariwisata dan perumahan saja. Artinya bahwa pertumbuhannya belum merata sejauh ini," kata konsultan International Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk program pemberdayaan ekonomi itu kepada Antara di Kupang, Minggu (14/4).
Pendapat tersebut dikemukakannya berkaitan dengan perkembangan investasi di provinsi berbasis kepulauan itu selama empat tahun terakhir.
James Adam menilai bahwa sektor lain seperti industri rumah tangga dan pertambangan di provinsi itu harus dikembangkan sehingga pertumbuhan ekonomi NTT dapat terus dipacu.
"Sektor lainnya seperti industri rumah tangga, pertambangan, dan sektor lainnya saya rasa perlu dikembangkan sehingga pertumbuhan ekonomi kita terus berkembang," ujar dia.
Sejauh ini, ujar dia, sektor pariwisata masih memberikan jaminan yang lebih positif bagi investor. Karena memang NTT fokus ke sektor itu, sejalan dengan program pemerintah pusat.
Baca juga: Investasi untuk pembangunan bendungan di NTT mencapai Rp3 triliun
Investasi industri garam saat ini baru mulai dikembangkan oleh pemerintah provinsi NTT di bawah kepemimpinan Gubernur Viktor Laiskodat. Hal itu terbukti dari beberapa perusahaan garam yang selama ini sudah memiliki Hak Guna Usaha (HGU).
Namun James mengaku belum mengetahui total nilai investasi NTT saat ini. "Total Investasinya kurang begitu jelas angkanya tetapi bahwa ada dalam data pemprov NTT," ujar dia.
Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi saat menggelar pertemuan dengan beberapa investor beberapa waktu lalu, mengatakan akan mengundang lebih banyak lagi investor ke NTT untuk berinvestasi.
"Tetapi saya berharap agar investor yang berinvestasi di NTT harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat," ujar dia.
Baca juga: Investor hendaknya memperhatikan kesejahteraan rakyat
Baca juga: Investasi pasar modal di NTT menggembirakan