Kupang (ANTARA) - Pemerintah akan membangun museum sebagai pusat wisata dan penelitian terkait sejarah keberadaan habitat komodo di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Marius Jelamu kepada ANTARA di Kupang, Rabu (2/10) mengatakan, pembangunan museum tersebut terkait rencana pemerintah melakukan penataan terhadap Pulau Komodo sebagai kawasan terkonservasi.
Ia menjelaskan, museum yang dibangun dalam lokasi wisata Pulau Komodo itu nantinya berisikan berbagai ragam informasi terkait dengan komodo.
"Museum Komodo akan dilengkapi fasilitas audiovisual tentang proses pengembang biakan Komodo agar wisatawan memiliki pemahaman tentang komodo sebelum melihat secara langsung komodo di alam bebas, karena tidak semua wisatawan memahami tentang proses komodo berkembang biak," tegas Marius Jelamu yang didampingi Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Valery Guru.
Baca juga: Luhut pastikan Pulau Komodo tidak ditutup
Baca juga: Pulau Komodo akhirnya batal ditutup
Mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT ini mengatakan, museum Komodo juga dilengkapi informasi tentang ekosistem dan keragaman hayati yang tersebar di Pulau Komodo.
Dikatakannya, museum Komodo juga dilengkapi berbagai dokumen-dokumen ilmiah tentang sejarah Komodo hingga destinasi wisata internasional itu ditetapkan sebagai "New7 Wonders of Nature" di dunia.
"Nantinya, Museum Komodo, selain sebagai tempat wisata juga menjadi tempat penelitian para ahli tentang komodo," katanya dan menambahkan berbagai hasil riset tentang komodo maupun riset tentang keragaman hayatinya akan tersedia lengkap dalam Museum Komodo.
"Para peneliti bisa mendapatkan beragam informasi untuk penelitian tentang komodo di museum yang segera dibangun pemerintah itu," demikian Marius Ardu Jelamu.
Baca juga: Artikel - Komodo dan nasib para penghuni Pulau Komodo
Baca juga: Artikel - Nasib suku Komodo di Pulau Komodo
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Marius Jelamu kepada ANTARA di Kupang, Rabu (2/10) mengatakan, pembangunan museum tersebut terkait rencana pemerintah melakukan penataan terhadap Pulau Komodo sebagai kawasan terkonservasi.
Ia menjelaskan, museum yang dibangun dalam lokasi wisata Pulau Komodo itu nantinya berisikan berbagai ragam informasi terkait dengan komodo.
"Museum Komodo akan dilengkapi fasilitas audiovisual tentang proses pengembang biakan Komodo agar wisatawan memiliki pemahaman tentang komodo sebelum melihat secara langsung komodo di alam bebas, karena tidak semua wisatawan memahami tentang proses komodo berkembang biak," tegas Marius Jelamu yang didampingi Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Valery Guru.
Baca juga: Luhut pastikan Pulau Komodo tidak ditutup
Baca juga: Pulau Komodo akhirnya batal ditutup
Mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT ini mengatakan, museum Komodo juga dilengkapi informasi tentang ekosistem dan keragaman hayati yang tersebar di Pulau Komodo.
Dikatakannya, museum Komodo juga dilengkapi berbagai dokumen-dokumen ilmiah tentang sejarah Komodo hingga destinasi wisata internasional itu ditetapkan sebagai "New7 Wonders of Nature" di dunia.
"Nantinya, Museum Komodo, selain sebagai tempat wisata juga menjadi tempat penelitian para ahli tentang komodo," katanya dan menambahkan berbagai hasil riset tentang komodo maupun riset tentang keragaman hayatinya akan tersedia lengkap dalam Museum Komodo.
"Para peneliti bisa mendapatkan beragam informasi untuk penelitian tentang komodo di museum yang segera dibangun pemerintah itu," demikian Marius Ardu Jelamu.
Baca juga: Artikel - Komodo dan nasib para penghuni Pulau Komodo
Baca juga: Artikel - Nasib suku Komodo di Pulau Komodo