Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Pandapotan Siallagan Selasa (11/2) mengatakan tanaman jagung di daerah itu diserang hama ulat grayak hingga menyebabkan tanaman jagung milik petani mengalami gagal tumbuh.

Ia mengatakan, serangan hama ulat gerayak yang menyerang tanaman jagung milik petani di Kabupaten Kupang mulai terjadi pada Januari 2020 dampak dari curah hujan yang rendah di daerah itu.

"Kondisi tanaman jagung milik petani yang diserang hama ulat gerayak pada umum menyerang daun dan batang hingga tanaman jagung menjadi layu," tegasnya.

Tanaman jagung yang diserang hama ulat gerayak tersebar di wilayah Kecamatan Sulamu, Kupang Timur dan Kupang Barat yang memiliki curah hujan yang rendah.

Baca juga: Jagung terserang hama ulat grayak sulit dipulihkan

Ia mengatakan, masih menghimpun data dari para penyuluh pertanian di 24 kecamatan untuk mengetahui luas lahan pertanian warga yang terpapar oleh serangan hama ulat gerayak.

Dia mengatakan, pemerintah Kabupaten Kupang telah melakukan upaya pencegahan dengan menyemprot obat-obatan anti serangga pada tanaman milik petani yang diserang hama ulat gerayak.

Baca juga: 2,540 hektare lahan jagung di Sikka diserang hama ulat grayak

"Kami melakukan pengendalian serangan hama ini dengan melakukan penyemrotan pestisida dan hasilnya mengembirakan karena serangan hama ulat gerayak menjadi berkurang," tegasnya.

Dikatakannya, pemerintah Kabupaten Kupang telah menyiapkan bantuan benih tanaman jagung dan kacang hijau bagi para petani jagung yang mengalamu serang hama ulat gerayak. 




 

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Copyright © ANTARA 2024