Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, selama 14 hari ke depan akan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di seluruh wilayah itu guna mencegah semakin meluasnya kasus demam berdarah.
"Mulai hari ini bupati sudah perintahkan dilakukan PSN di seluruh wilayah Kabupaten Sikka. Hal ini dilakukan untuk mencegah menyebarnya kasus DBD di Kabupaten Sikka," kata Pelaksana Tugas Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Senin, (9/3).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan semakin meningkatknya serangan demam berdarah di kabupaten itu yang kini sudah mencapai 1.190 kasus dengan 13 korban DBD yang meninggal.
Baca juga: Menteri Kesehatan kerahkan tim medis dari Jakarta tangani DBD di Sikka
Pemerintah setempat, kata dia, sejauh ini sudah banyak melakukan sosialisasi dan pembagian lotion atau autan untuk mencegah penyebaran kasus DBD itu.
Namun, ujar dia, saat ini lotion yang dibagikan kepada anak-anak di sekolah semakin menipis sehingga ia mengaku memerlukan bantuan berbagai pihak untuk mengirimkan autan atau sejenisnya ke daerah itu.
"Saat ini kami juga kehabisan autan dan sejenisnya. Kami harapkan bantuan dari berbagai pihak agar dapat mengirimkan bantuan berupa autan sehingga kami dapat bagikan kepada anak-anak di kabupaten ini," ujar dia.
Baca juga: Kemenkes: Sampah picu KLB demam berdarah di Sikka
Ia juga mengatakan bahwa dalam kunjungan kerja Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto selama beberapa jam di Maumere mengatakan akan mengirimkan enam tenaga medis untuk membantu penanganan kasus DBD di kabupaten itu.
Jumlah kasus DBD, kata dia, memang hingga saat ini terus meningkat, walaupun sudah banyak pencegahan yang sudah dilakukan oleh Pemda setempat.
Bahkan pemerintah daerah setempat juga sudah meningkatkan status KLB DBD dari sebelumnya tahap tiga kini sudah memasuki KLB tahap empat sejak Selasa (3/3) lalu.
Baca juga: Menkes sebut kasus DBD di NTT capai 2.116
Sementara itu data kasus DBD di NTT secara keseluruhan juga kini terus meningkat. Secara keseluruhan 32 warga di NTT sudah meninggal akibat DBD.
Jumlah korban yang dirawat saat ini mencapai 2.697 kasus dan tersebar di 20 kabupaten/kota dari 21 kabupaten/Kota di provinsi berbasis kepulauan itu.
"Mulai hari ini bupati sudah perintahkan dilakukan PSN di seluruh wilayah Kabupaten Sikka. Hal ini dilakukan untuk mencegah menyebarnya kasus DBD di Kabupaten Sikka," kata Pelaksana Tugas Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Senin, (9/3).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan semakin meningkatknya serangan demam berdarah di kabupaten itu yang kini sudah mencapai 1.190 kasus dengan 13 korban DBD yang meninggal.
Baca juga: Menteri Kesehatan kerahkan tim medis dari Jakarta tangani DBD di Sikka
Pemerintah setempat, kata dia, sejauh ini sudah banyak melakukan sosialisasi dan pembagian lotion atau autan untuk mencegah penyebaran kasus DBD itu.
Namun, ujar dia, saat ini lotion yang dibagikan kepada anak-anak di sekolah semakin menipis sehingga ia mengaku memerlukan bantuan berbagai pihak untuk mengirimkan autan atau sejenisnya ke daerah itu.
"Saat ini kami juga kehabisan autan dan sejenisnya. Kami harapkan bantuan dari berbagai pihak agar dapat mengirimkan bantuan berupa autan sehingga kami dapat bagikan kepada anak-anak di kabupaten ini," ujar dia.
Baca juga: Kemenkes: Sampah picu KLB demam berdarah di Sikka
Ia juga mengatakan bahwa dalam kunjungan kerja Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto selama beberapa jam di Maumere mengatakan akan mengirimkan enam tenaga medis untuk membantu penanganan kasus DBD di kabupaten itu.
Jumlah kasus DBD, kata dia, memang hingga saat ini terus meningkat, walaupun sudah banyak pencegahan yang sudah dilakukan oleh Pemda setempat.
Bahkan pemerintah daerah setempat juga sudah meningkatkan status KLB DBD dari sebelumnya tahap tiga kini sudah memasuki KLB tahap empat sejak Selasa (3/3) lalu.
Baca juga: Menkes sebut kasus DBD di NTT capai 2.116
Sementara itu data kasus DBD di NTT secara keseluruhan juga kini terus meningkat. Secara keseluruhan 32 warga di NTT sudah meninggal akibat DBD.
Jumlah korban yang dirawat saat ini mencapai 2.697 kasus dan tersebar di 20 kabupaten/kota dari 21 kabupaten/Kota di provinsi berbasis kepulauan itu.