Kupang (ANTARA) - Para pekerja migran yang akan dipulangkan ke Provinsi Nusa Tenggara Timur akan menjalani pemeriksaan kesehatan berlapis dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).
Hal tersebut dikemukakan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Diskopnaketrans) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sylvia Peku Djawang, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (1/6).
Baca juga: Proyeksi kepulangan PMI NTT hanya 293 orang
“Pekerja migran yang dipulangkan entah dari pintu masuk mana pun baik di Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau menuju NTT akan menjalani pemeriksaan dan karantina di sana dan selanjutnya juga ketika masuk ke NTT,” katanya.
Ia mengatakan, para pekerja migran yang sebelumnya dipulangkan melalui BP2MI pasca lockdown yang dilakukan Malaysia telah melalui karantina terpusat selama 14 hari di wilayah pintu masuk.
Ia mencontohkan seperti data yang diterima pihaknya terdapat 22 pekerja migran NTT yang dipulangkan melalui Nunukan, Kalimantan Utara, bahkan saat ini sudah melampaui masa karantina 14 hari.
Baca juga: DPRD NTT minta pemprov konsolidasikan data PMI akan pulang
Demikian pula, sebanyak 7 pekerja migran NTT yang masuk melalui Kepulauan Riau dan saat ini berada di Jakarta juga telah menjalani masa karantina, katanya.
“Jadi ke depan, untuk pekerja migran yang pulang juga akan seperti itu. Mereka menjalani pemeriksaan kesehatan berlapis termasuk nanti masuk di NTT,” tegasnya.
Silvya Peku Djawang mengatakan, pemerintah provinsi melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah berkoordinasi dengan setiap pemerintah daerah untuk menangani kepulangan pekerja migran.
Ia menyebutkan, penanganan ini akan dilakukan melalui empat pintu masuk di antaranya, Kota Kupang untuk wilayah kabupaten sedaratan Pulau Timor maupun Kabupaten Rote Ndao, Sabu Raijua, dan Alor.
Selain itu, pintu masuk Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya untuk wilayah kabupaten se-daratan Pulau Sumba, pintu masuk Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat untuk wilayah Pulau Flores bagian barat, serta Maumere, Kabupaten Sikka untuk wilayah Pulau Flores bagian timur.
Baca juga: Padma pertanyakan sumber data PMI NTT yang akan dipulangkan
"Kami berharap dengan pembatasan akses transportasi ini maka ketika bicara terkait penampisan pekerja migra bisa betul-betul disaring secara baik untuk pencegahan penyebaran COVID-19," katanya.
PMI NTT yang pulang jalani pemeriksaan berlapis
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Diskopnaketrans) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sylvia Peku Djawang, (ANTARA/HO-Dikopnaketrans NTT)