Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Timor menggandeng PT Sarana Agra Gemilang (SAG) untuk mengelola limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bolok, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur untuk memproduksi semen.

Manager PLN UPK Timor, Didik ,di Kupang, Kamis, mengatakan kerja sama pengelolaan limbah ini ditandai dengan pendandatangan nota kesepahaman yang dilakukannya dengan General Manager PT SAG Wawan Gunawan di Kantor PJB PLTU Bolok pada Selasa (11/8).

"Sasaran kerja sama ini yakni pemanfaatkan limbah B3 berupa fly ash dari hasil pembakaran batubara pada boiler yang terdapat di PLTU Bolok menjadi bahan baku dalam pembuatan semen," katanya.

Ia menjelaskan PT SAG yang merupakan mitra kerja sama operasi PT Semen Kupang akan mengelola limbah fly ash (limbah padat yang dihasilkan dari pembakaran batubara) pada pembangkit tersebut untuk memproduksi semen yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pembangunan di NTT.

Didik berharap PT SAG dapat memanfaatkan limbah fly ash di PLTU Bolok sesuai dengan salah satu misi perusahaan yakni menjalankan kegiatan usaha berwawasan lingkungan.

"Dengan begitu dampak limbah pembangkit terhadap lingkungan bisa dikendalikan secara baik di sisi lain semen yang dihasilkan juga dapat berguna untuk pembangunan di NTT," katanya.

Sementara itu, General Manager PT SAG, Wawan Gunawan dalam keterangan yang diterima, menjelaskan pihaknya telah mengantongi ijin untuk melaksanakan pengelolaan limbah fly ash di PLTU Bolok.

Baca juga: PLN NTT bantu rumah pengering kelor untuk kelompok tani

Baca juga: PLN NTT latih pelaku UKM Sumba Timur tentang pemasaran digital

Ia menjelaskan, limbah pada unit 1 dan 2 di pembangkit tersebut dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen produk lokal dengan kualitas internasional.

"Unti itu dengan kerja sama ini semoga kedepannya dapat meningkatkan kualitas produksi semen dan menghasilkan daya beli yang tinggi pula bagi masyarakat dengan harga jual terjangkau," katanya.

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024