Kupang (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Timur segera membangun pabrik pakan ternak di Pulau Timor guna mendukung program pembangunan sektor peternakan di daerah itu.
"Tim penyusun studi kelayakan pembangunan pabrik industri pakan ternak sedang melakukan persiapan dan dipastikan rencana itu direalisasikan pada 2021," kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam keterangan tertulis Humas dan Protokol Setda NTT yang diterima di Kupang, Kamis, (26/11).
Ia mengatakan proses pembuatan pakan ternak dilakukan di NTT selain dari bahan dasar jagung, marungga, juga menggunakan limbah ikan yang nantinya akan diproses menjadi tepung ikan.
Baca juga: Gubernur Laiskodat dorong Undana tingkatkan riset tentang energi
Menurut Viktor, apabila persediaan bahan baku telah tersedia dengan baik maka proses pembangunan pabrik sudah bisa dilakukan yang perlu didukung dengan kajian bisnisnya.
"Begitu persediaan bahan bakunya sudah ada, rantai nilainya sudah ada, data hasil penelitiannya cukup, ukuran bisnisnya ada, berarti pabrik pakan ternak di NTT sudah bisa dibangun", kata Gubernur.
Ia menambahkan bahwa harus dipastikan ada suplai yang mendukung pabrik ini sehingga pabrik bisa berjalan dengan baik untuk kebutuhan pakan ternak di provinsi berbasis kepulauan ini.
"Pabrik ini bisa jalan kalau ada suplai yang mendukung. Pengusaha yang akan bekerja sama harus memperhatikan dengan benar sehingga ada kejelasan dan pabrik ini nantinya berjalan dengan baik," kata Viktor.
Dia berharap pengusaha yang ikut dilibatkan dalam program pembangunan pabrik pakan ternak merupakan pelaku usaha setempat sehingga pertumbuhan perekonomian di setempat ikut meningkat.
Baca juga: Gubernur Laiskodat dorong peneliti teliti obat-obatan herbal
Ia juga mengatakan apabila NTT sudah mampu menyediakan pakan ternak ayam dan babi maka selanjutnya bisa memproduksi pakan Ikan.
"Pakan ternak ayam dan babi berbeda dengan ikan. Jenis ikan kerapu membutuhkan limbah ikan segar, karena kerapu merupakan jenis ikan yang mewah sehingga perlu didukung bahan baku untuk produksi pakan yang baik pula," tegasnya.
"Tim penyusun studi kelayakan pembangunan pabrik industri pakan ternak sedang melakukan persiapan dan dipastikan rencana itu direalisasikan pada 2021," kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam keterangan tertulis Humas dan Protokol Setda NTT yang diterima di Kupang, Kamis, (26/11).
Ia mengatakan proses pembuatan pakan ternak dilakukan di NTT selain dari bahan dasar jagung, marungga, juga menggunakan limbah ikan yang nantinya akan diproses menjadi tepung ikan.
Baca juga: Gubernur Laiskodat dorong Undana tingkatkan riset tentang energi
Menurut Viktor, apabila persediaan bahan baku telah tersedia dengan baik maka proses pembangunan pabrik sudah bisa dilakukan yang perlu didukung dengan kajian bisnisnya.
"Begitu persediaan bahan bakunya sudah ada, rantai nilainya sudah ada, data hasil penelitiannya cukup, ukuran bisnisnya ada, berarti pabrik pakan ternak di NTT sudah bisa dibangun", kata Gubernur.
Ia menambahkan bahwa harus dipastikan ada suplai yang mendukung pabrik ini sehingga pabrik bisa berjalan dengan baik untuk kebutuhan pakan ternak di provinsi berbasis kepulauan ini.
"Pabrik ini bisa jalan kalau ada suplai yang mendukung. Pengusaha yang akan bekerja sama harus memperhatikan dengan benar sehingga ada kejelasan dan pabrik ini nantinya berjalan dengan baik," kata Viktor.
Dia berharap pengusaha yang ikut dilibatkan dalam program pembangunan pabrik pakan ternak merupakan pelaku usaha setempat sehingga pertumbuhan perekonomian di setempat ikut meningkat.
Baca juga: Gubernur Laiskodat dorong peneliti teliti obat-obatan herbal
Ia juga mengatakan apabila NTT sudah mampu menyediakan pakan ternak ayam dan babi maka selanjutnya bisa memproduksi pakan Ikan.
"Pakan ternak ayam dan babi berbeda dengan ikan. Jenis ikan kerapu membutuhkan limbah ikan segar, karena kerapu merupakan jenis ikan yang mewah sehingga perlu didukung bahan baku untuk produksi pakan yang baik pula," tegasnya.