Kupang (ANTARA) - Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, angka stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan signifikan dari 81.434 penderita turun menjadi 67.518 atau 15,7 persen sebagai dampak pendekatan secara konvergensi melalui intervensi spesifik dan intensif yang berjalan afektif.
"Penurunan stunting secara signifikan ini tidak terlepas dari kebijakan Pemerintah NTT untuk menggunakan aplikasi pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) untuk menangani stunting berdasarkan nama dan alamat penderita stunting," kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat saat memberikan pidato dalam rangka HUT Kemerdekaan ke-78 RI di Kupang, Rabu, (16/8/2023).
Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan hal itu terkait capaian pembangunan dalam bidang kesehatan selama periode 2018-2023.
Menurut dia, angka stunting selama lima tahun berturut-turut mulai 2018-2023 di NTT menunjukkan tren penurunan yang signifikan.
Dia mengatakan, pada 2018 prevalensi stunting di provinsi berbasis kepulauan ini mencapai 35,4 persen atau sebanyak 81.434 balita yang mengalami kekerdilan.
Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, persentase penurunan stunting sesuai hasil pengukuran tinggi dan berat badan balita yang dilakukan pada Februari 2023 mengalami penurunan 15,7 persen atau tersisa 67.518 balita stunting.
Viktor Bungtilu Laiskodat menambhkan pemerintah Provinsi NTT terus berkomitmen untuk menekan angka kematian ibu dan anak melalui berbagai upaya seperti penguatan dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, peningkatan fasilitas kesehatan dan melakukan evaluasi secara rutin.
Dikatakannya angka kematian ibu dan anak di NTT selama tiga tahun terakhir juga menunjukkan tren penurunan yaitu pada 2021 kematian ibu sebanyak 181 kasus dan pada 2022 dapat dikendalikan sehingga turun menjadi 171 kasus.
"Kasus kematian ibu yang terjadi di Provinsi NTT sampai Juli 2023 terdapat 74 kasus," kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Baca juga: Artikel - Jalan panjang perjuangan perawat di Papagarang NTT
Sementara itu kasus kematian bayi juga mengalami penurunan yang signifikan dari 1.139 kasus pada 2022 turun menjadi 449 kasus kematian bayi pada 2023.
Baca juga: Artikel - Dedikasi Rina tekan stunting di Labuan Bajo
Dia menambahkan berkurangnya kasus kematian ibu dan bayi di NTT sebagai dampak dari semakin memadai infrastruktur kesehatan untuk menunjang pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Gubernur Laiskodat bilang angka stunting turun signifikan
...Kasus kematian ibu yang terjadi di Provinsi NTT sampai Juli 2023 terdapat 74 kasus, kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat