Kupang (ANTARA) - DPD Real Estate Indonesia (REI) Nusa Tenggara Timur menyatakan bahwa hingga Februari 2021 angka backlog perumahan di NTT turun dari sebelumnya 97.600 unit rumah pada 2020 kini menjadi 95.035 unit rumah.
"Saat ini dari laporan Pak Kapolda kurang lebih 5.000-an anggota Polri di NTT yang belum memiliki rumah pribadi. Jika personel dengan jumlah itu membeli dan memiliki rumah tentu saja akan mengurangi angka backlog perumahan di NTT ini," kata Ketua DPD REI NTT Bobby Pitoby kepada ANTARA di Kupang,Rabu, (3/3).
Backlog perumahan adalah salah satu indikator yang digunakan oleh Pemerintah sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) yang terkait bidang perumahan untuk mengukur jumlah kebutuhan rumah di Indonesia.
Hal ini disampaikannya usai melakukan Penandatangan MoU antara Polda NTT dengan DPD Real Estate Indonesia (REI) NTT di Markas Polda NTT dalam rangka mendukung program 100 hari Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo, salah satunya adalah merumahkan personel anggota Polri yang belum memiliki rumah pribadi.
Jumlah tersebut, menurut dia, terbilang sangat besar, hal itu karena masih banyak masyarakat di NTT yang belum memiliki rumah. Salah satunya adalah anggota Polri yang berada di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Bobby menambahkan bahwa kegiatan pameran perumahan yang sudah dilakukan sejak Selasa (2/3) kemarin tersebut dalam rangka menarik minat dari anggota Polri di wilayah NTT untuk bisa memiliki rumah.
"Tak ada target berapa rumah yang kita harapkan terjual dan berapa nilai investasinya, tetapi ini bagian dari sosialisasi saja, yang mana juga bekerja sama dengan PT. Bank BRI serta Bank NTT," tambah dia.
Menurut dia, alasan menggandeng Bank BRI karena memang segala hal yang berkaitan dengan gaji yang masuk bagi anggota Polri melalui Bank BRI. Sementara Bank NTT digandeng karena limitasi dari Bank NTT untuk daerah-daerah yang tersebar luas di seluruh wilayah NTT.
Dalam pameran tersebut Bobby mengatakan pihaknya melibatkan 15 developer yang tergabung dalam REI NTT dengan jumlah lokasi perumahan ada 38 lokasi yang tersebar di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
Ia menambahkan bahwa Kapolda NTT sangat mendukung sekali program ini, sehingga rencana pameran yang semula hanya satu hari, ditambah lagi menjadi dua hari yakni sampai dengan Rabu (3/3) hari ini.
Lebih lanjut kata dia pangsa pasar perumahan bagi anggota Polri di wilayah NTT sendiri masih sangat besar, mengingat baru sebagian anggota Polri yang memiliki rumah. Belum lagi tambah dia akan ada penambahan anggota Polri di NTT.
Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif mengapresiasi hal ini ini. Ia berharap agar anggota Polri di NTT yang belum memiliki rumah bisa segera mengambil kesempatan tersebut.
"Saya perhatikan tadi model perumahannya juga bagus. Inilah bukti kepedulian pimpinan Polri untuk anggota Polri. Karena itu jangan disia-siakan," tambah dia.
Baca juga: Ribuan anggota Polri di NTT belum miliki rumah
Baca juga: REI NTT klaim capai target penjualan rumah
"Saat ini dari laporan Pak Kapolda kurang lebih 5.000-an anggota Polri di NTT yang belum memiliki rumah pribadi. Jika personel dengan jumlah itu membeli dan memiliki rumah tentu saja akan mengurangi angka backlog perumahan di NTT ini," kata Ketua DPD REI NTT Bobby Pitoby kepada ANTARA di Kupang,Rabu, (3/3).
Backlog perumahan adalah salah satu indikator yang digunakan oleh Pemerintah sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) yang terkait bidang perumahan untuk mengukur jumlah kebutuhan rumah di Indonesia.
Hal ini disampaikannya usai melakukan Penandatangan MoU antara Polda NTT dengan DPD Real Estate Indonesia (REI) NTT di Markas Polda NTT dalam rangka mendukung program 100 hari Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo, salah satunya adalah merumahkan personel anggota Polri yang belum memiliki rumah pribadi.
Jumlah tersebut, menurut dia, terbilang sangat besar, hal itu karena masih banyak masyarakat di NTT yang belum memiliki rumah. Salah satunya adalah anggota Polri yang berada di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Bobby menambahkan bahwa kegiatan pameran perumahan yang sudah dilakukan sejak Selasa (2/3) kemarin tersebut dalam rangka menarik minat dari anggota Polri di wilayah NTT untuk bisa memiliki rumah.
"Tak ada target berapa rumah yang kita harapkan terjual dan berapa nilai investasinya, tetapi ini bagian dari sosialisasi saja, yang mana juga bekerja sama dengan PT. Bank BRI serta Bank NTT," tambah dia.
Menurut dia, alasan menggandeng Bank BRI karena memang segala hal yang berkaitan dengan gaji yang masuk bagi anggota Polri melalui Bank BRI. Sementara Bank NTT digandeng karena limitasi dari Bank NTT untuk daerah-daerah yang tersebar luas di seluruh wilayah NTT.
Dalam pameran tersebut Bobby mengatakan pihaknya melibatkan 15 developer yang tergabung dalam REI NTT dengan jumlah lokasi perumahan ada 38 lokasi yang tersebar di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
Ia menambahkan bahwa Kapolda NTT sangat mendukung sekali program ini, sehingga rencana pameran yang semula hanya satu hari, ditambah lagi menjadi dua hari yakni sampai dengan Rabu (3/3) hari ini.
Lebih lanjut kata dia pangsa pasar perumahan bagi anggota Polri di wilayah NTT sendiri masih sangat besar, mengingat baru sebagian anggota Polri yang memiliki rumah. Belum lagi tambah dia akan ada penambahan anggota Polri di NTT.
Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif mengapresiasi hal ini ini. Ia berharap agar anggota Polri di NTT yang belum memiliki rumah bisa segera mengambil kesempatan tersebut.
"Saya perhatikan tadi model perumahannya juga bagus. Inilah bukti kepedulian pimpinan Polri untuk anggota Polri. Karena itu jangan disia-siakan," tambah dia.
Baca juga: Ribuan anggota Polri di NTT belum miliki rumah
Baca juga: REI NTT klaim capai target penjualan rumah