Kupang (ANTARA) - PT Pertamina Marketing Region Jawa Timur, Bali Nusa Tenggara Timur melaporkan distribusi BBM di Pulau Adonara sudah pulih kembali pascabanjir bandang di pulau Adonara pada Minggu (4/4).
"Semenjak Rabu (7/4) lalu SPBU di Adonara Timur sudah dapat beroperasi melayani masyarakat untuk jenis produk BBM Pertamax, Biosolar dan Dexlite, setelah sempat lumpuh akibat banjir bandang," kata Unit Manager Communication dan CSR Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, Deden Idhani kepada wartawan di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan bahwa pada hari pertama pascabencana akses jalan yang menuju SPBU kecamatan Adonara Timur terdampak banjir bandang dan tidak dapat dilewati.
Pertamina menyiagakan alternatif layanan sementara secara manual di dekat pelabuhan, dengan tujuan kebutuhan BBM masyarakat masih dapat terpenuhi sambil menunggu akses jalan menuju SPBU kembali dapat dilalui.
Ia menambahkan bahwa selain jenis produk BBM Pertamax, Biosolar dan Dexlite, produk Premium tetap dilakukan secara manual hingga Hari Senin (12/4) saat pembersihan tangki penyimpanan produk Premium yang terkontaminasi air akibat banjir telah selesai.
"Jumlah BBM yang dikirimkan Pertamina ke SPBU di Adonara semenjak bencana terjadi dalam jumlah yang cukup, bahkan lebih dari kebutuhan rata-rata masyarakat yaitu sebanyak 18 Kilo Liter (kl) dalam satu hari untuk semua jenis produk yang tersedia di SPBU tersebut seperti Premium, Pertamax, BioSolar dan Dexlite," ujar dia.
Baca juga: Pertamina sebut tren kenaikan konsumsi BBM di NTT
Baca juga: Pertamina sebut pasokan BBM ke perbatasan sesuai arahan pemerintah
Kini berdasarkan laporan dari petugas di lapangan sudah tidak terdapat antrean yang panjang di SPBU di Adonara.
Hal ini ujar dia, menandakan bahwa BBM tersedia cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat pascabencana banjir bandang beberapa waktu lalu.
Deden menambahkan adanya kemungkinan peran spekulan pengecer BBM dalam memanfaatkan kesempatan untuk mempermainkan harga pada saat terjadi bencana perlu menjadi perhatian berbagai pihak, karena pada saat ini yang harus diutamakan adalah bagaimana upaya untuk memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat yang terdampak bencana.
"Pertamina bersama dengan pemerintah daerah setempat dan juga aparat penegak hukum telah berkoordinasi terkait penertiban pengecer BBM yang juga berperan sebagai spekulan dalam menaikkan harga lebih tinggi dan tidak wajar di masa pemulihan dari bencana," ujar Deden.
Pertamina juga mengimbau agar masyarakat membeli BBM dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan, karena Pertamina tetap akan terus menjamin ketersediaan BBM bagi masyarakat di pulau Adonara, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kesulitan memperoleh BBM di SPBU.
"Semenjak Rabu (7/4) lalu SPBU di Adonara Timur sudah dapat beroperasi melayani masyarakat untuk jenis produk BBM Pertamax, Biosolar dan Dexlite, setelah sempat lumpuh akibat banjir bandang," kata Unit Manager Communication dan CSR Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, Deden Idhani kepada wartawan di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan bahwa pada hari pertama pascabencana akses jalan yang menuju SPBU kecamatan Adonara Timur terdampak banjir bandang dan tidak dapat dilewati.
Pertamina menyiagakan alternatif layanan sementara secara manual di dekat pelabuhan, dengan tujuan kebutuhan BBM masyarakat masih dapat terpenuhi sambil menunggu akses jalan menuju SPBU kembali dapat dilalui.
Ia menambahkan bahwa selain jenis produk BBM Pertamax, Biosolar dan Dexlite, produk Premium tetap dilakukan secara manual hingga Hari Senin (12/4) saat pembersihan tangki penyimpanan produk Premium yang terkontaminasi air akibat banjir telah selesai.
"Jumlah BBM yang dikirimkan Pertamina ke SPBU di Adonara semenjak bencana terjadi dalam jumlah yang cukup, bahkan lebih dari kebutuhan rata-rata masyarakat yaitu sebanyak 18 Kilo Liter (kl) dalam satu hari untuk semua jenis produk yang tersedia di SPBU tersebut seperti Premium, Pertamax, BioSolar dan Dexlite," ujar dia.
Baca juga: Pertamina sebut tren kenaikan konsumsi BBM di NTT
Baca juga: Pertamina sebut pasokan BBM ke perbatasan sesuai arahan pemerintah
Kini berdasarkan laporan dari petugas di lapangan sudah tidak terdapat antrean yang panjang di SPBU di Adonara.
Hal ini ujar dia, menandakan bahwa BBM tersedia cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat pascabencana banjir bandang beberapa waktu lalu.
Deden menambahkan adanya kemungkinan peran spekulan pengecer BBM dalam memanfaatkan kesempatan untuk mempermainkan harga pada saat terjadi bencana perlu menjadi perhatian berbagai pihak, karena pada saat ini yang harus diutamakan adalah bagaimana upaya untuk memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat yang terdampak bencana.
"Pertamina bersama dengan pemerintah daerah setempat dan juga aparat penegak hukum telah berkoordinasi terkait penertiban pengecer BBM yang juga berperan sebagai spekulan dalam menaikkan harga lebih tinggi dan tidak wajar di masa pemulihan dari bencana," ujar Deden.
Pertamina juga mengimbau agar masyarakat membeli BBM dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan, karena Pertamina tetap akan terus menjamin ketersediaan BBM bagi masyarakat di pulau Adonara, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kesulitan memperoleh BBM di SPBU.