Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan realisasi nilai investasi yang masuk di provinsi berbasiskan kepulauan itu pada 2021 mencapai Rp7,3 triliun.
"Dari target ini, nilai investasi yang masuk dalam periode Januari-Maret sebesar Rp1,03 triliun," kata Kepala Dinas Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMD-PTSP) NTT Marsianus Djawa kepada Antara di Kupang, Rabu.
Ia menjelaskan, target investasi sebesar Rp7,3 triliun ini meningkat dari sebelumnya di 2020 sebesar Rp4,7 triliun, dengan realisasi yang tercapai senilai Rp4,2 triliun.
Marsianus mengatakan pemerintah provinsi tetap optimistis investasi akan bergerak naik meski kondisi pandemi COVID-19 masih berlangsung.
Baca juga: Manggarai Barat dominasi realisasi investasi di NTT
Baca juga: Realisasi investasi di NTT Januari-Maret 2021 capai Rp1,013 triliun
Meski demikian, tambah dia, beberapa calon investor masih menyesuaikan waktu untuk berkunjung ke NTT akibat pandemi.
Beberapa calon investor itu perusahaan listrik asal Korea Selatan yang ingin berinvestasi dengan membangun pembangkit listrik mikro hydro (PLTMH) di Pulau Flores.
Selain itu, terdapat calon investor dari Dubai, Uni Emirat Arab, yang akan mengembangkan tanaman cendana di Pulau Timor, dan beberapa investor lainnya.
"Mereka belum bisa datang sekarang ke NTT karena kondisi masih pandemi. Kondisi ini bisa dimaklumi tetapi tidak boleh juga berlama-lama karena NTT juga sudah terapkan adaptasi kebiasaan baru," katanya.
Marsianus mengatakan pihaknya juga selalu menjalin komunikasi dengan para investor agar rencana investasi bisa segera berjalan di lapangan.
"Kita berharap pandemi ini bisa mereda sehingga para investor bisa datang untuk memulai investasinya, karena dari sisi dokumen perizinan kita pastikan siap," katanya.
"Dari target ini, nilai investasi yang masuk dalam periode Januari-Maret sebesar Rp1,03 triliun," kata Kepala Dinas Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMD-PTSP) NTT Marsianus Djawa kepada Antara di Kupang, Rabu.
Ia menjelaskan, target investasi sebesar Rp7,3 triliun ini meningkat dari sebelumnya di 2020 sebesar Rp4,7 triliun, dengan realisasi yang tercapai senilai Rp4,2 triliun.
Marsianus mengatakan pemerintah provinsi tetap optimistis investasi akan bergerak naik meski kondisi pandemi COVID-19 masih berlangsung.
Baca juga: Manggarai Barat dominasi realisasi investasi di NTT
Baca juga: Realisasi investasi di NTT Januari-Maret 2021 capai Rp1,013 triliun
Meski demikian, tambah dia, beberapa calon investor masih menyesuaikan waktu untuk berkunjung ke NTT akibat pandemi.
Beberapa calon investor itu perusahaan listrik asal Korea Selatan yang ingin berinvestasi dengan membangun pembangkit listrik mikro hydro (PLTMH) di Pulau Flores.
Selain itu, terdapat calon investor dari Dubai, Uni Emirat Arab, yang akan mengembangkan tanaman cendana di Pulau Timor, dan beberapa investor lainnya.
"Mereka belum bisa datang sekarang ke NTT karena kondisi masih pandemi. Kondisi ini bisa dimaklumi tetapi tidak boleh juga berlama-lama karena NTT juga sudah terapkan adaptasi kebiasaan baru," katanya.
Marsianus mengatakan pihaknya juga selalu menjalin komunikasi dengan para investor agar rencana investasi bisa segera berjalan di lapangan.
"Kita berharap pandemi ini bisa mereda sehingga para investor bisa datang untuk memulai investasinya, karena dari sisi dokumen perizinan kita pastikan siap," katanya.