Kupang (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menunjuk Kota Kupang sebagai proyek contoh Program Langit Biru dalam rangka mengurangi polusi udara di ibu kota Provinsi NTT itu.
"Peluncurannya akan dilakukan pada Juli mendatang setelah sebelumnya dijadwalkan pada April lalu, namun karena masih ada bencana sehingga diundur," kata Sales Branch Manager (SBM) I Pertamina NTT, Angga di Kupang, Jumat, (4/6).
Hal ini disampaikan saat melakukan audiensi dengan wakil wali kota Hermanus Man terkait rencana peluncuran Program Langit Biru di Kota Kupang, NTT.
Ia menjelaskan Program Langit Biru merupakan program menekan polusi udara dengan terlebih dahulu mengedukasi warga untuk beralih menggunakan BBM yang berkualitas dan ramah lingkungan seperti dari Premium ke Pertalite.
Angga menjelaskan BBM berkualitas memiliki kadar oktan (Research Octane Number/RON) tinggi, sehingga rendah emisi.
"Untuk tingkat nasional, hanya NTT satu-satunya provinsi yang Program Langit Biru belum berjalan, sehingga kami pun menunjuk Kota Kupang sebagai pilot project," tambah dia.
Untuk penyebaran ke daerah lain di NTT, Angga menambahkan akan dilakukan secara bertahapdengan mensosialisasikan program itu ke sejumlah kabupaten di daratan Timor terlebih dahulu.
"Nanti baru akan kita lanjutkan ke kabupaten lain di NTT. Intinya setelah peluncuran Pertamina akan membatasi penjualan premium di SPBU yang ada di Kota Kupang. Premium hanya dijual secara terbatas untuk kebutuhan para nelayan dan angkutan kota saja," ujar dia.
Sebagai tahap awal selama enam bulan pertama Pertamina akan menawarkan harga khusus Pertalite seharga Premium. Diskon harga ini akan berubah setiap bulannya, sampai pada bulan keenam nanti warga sudah membeli Pertalite dengan harga normal.
Baca juga: Pertamina pastikan stok BBM di Lembata pascabencana
Sementara itu Wakil Wali Kota Kupang dr Hermanus Man menilai program ini turut mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19.
Pemkot Kupang, kata dia, tentunya mendukung program ini, namun perlu juga dibahas tentang bagaimana bentuk keterlibatan pemerintah dalam pengawasan agar program ini bisa berjalan dengan baik.
Baca juga: Distribusi BBM di Adonara sudah pulih
Menurutnya, warga juga perlu diberi peringatan sejak dini tentang kebijakan pengalihan dari Premium ke pertalite. Pemkot Kupang siap membantu memberikan sosialisasi agar ketika saatnya tiba tidak ada gejolak atau timbul hal-hal yang tidak diinginkan.
"Peluncurannya akan dilakukan pada Juli mendatang setelah sebelumnya dijadwalkan pada April lalu, namun karena masih ada bencana sehingga diundur," kata Sales Branch Manager (SBM) I Pertamina NTT, Angga di Kupang, Jumat, (4/6).
Hal ini disampaikan saat melakukan audiensi dengan wakil wali kota Hermanus Man terkait rencana peluncuran Program Langit Biru di Kota Kupang, NTT.
Ia menjelaskan Program Langit Biru merupakan program menekan polusi udara dengan terlebih dahulu mengedukasi warga untuk beralih menggunakan BBM yang berkualitas dan ramah lingkungan seperti dari Premium ke Pertalite.
Angga menjelaskan BBM berkualitas memiliki kadar oktan (Research Octane Number/RON) tinggi, sehingga rendah emisi.
"Untuk tingkat nasional, hanya NTT satu-satunya provinsi yang Program Langit Biru belum berjalan, sehingga kami pun menunjuk Kota Kupang sebagai pilot project," tambah dia.
Untuk penyebaran ke daerah lain di NTT, Angga menambahkan akan dilakukan secara bertahapdengan mensosialisasikan program itu ke sejumlah kabupaten di daratan Timor terlebih dahulu.
"Nanti baru akan kita lanjutkan ke kabupaten lain di NTT. Intinya setelah peluncuran Pertamina akan membatasi penjualan premium di SPBU yang ada di Kota Kupang. Premium hanya dijual secara terbatas untuk kebutuhan para nelayan dan angkutan kota saja," ujar dia.
Sebagai tahap awal selama enam bulan pertama Pertamina akan menawarkan harga khusus Pertalite seharga Premium. Diskon harga ini akan berubah setiap bulannya, sampai pada bulan keenam nanti warga sudah membeli Pertalite dengan harga normal.
Baca juga: Pertamina pastikan stok BBM di Lembata pascabencana
Sementara itu Wakil Wali Kota Kupang dr Hermanus Man menilai program ini turut mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19.
Pemkot Kupang, kata dia, tentunya mendukung program ini, namun perlu juga dibahas tentang bagaimana bentuk keterlibatan pemerintah dalam pengawasan agar program ini bisa berjalan dengan baik.
Baca juga: Distribusi BBM di Adonara sudah pulih
Menurutnya, warga juga perlu diberi peringatan sejak dini tentang kebijakan pengalihan dari Premium ke pertalite. Pemkot Kupang siap membantu memberikan sosialisasi agar ketika saatnya tiba tidak ada gejolak atau timbul hal-hal yang tidak diinginkan.