Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur bekerja sama dengan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang untuk mengembangkan hutan energi guna menghasilkan bahan baku untuk kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik.

"Sasaran kerja sama ini adalah untuk pemenuhan bahan baku program Cofiring Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dikelola PLN NTT," kata General Manager PT PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko di Kupang, Kamis, (8/7).

Ia menjelaskan pengembangan hutan energi memanfaatkan lahan di Pulau Timor yang disiapkan Undana untuk kegiatan budidaya berbagai tanaman yang akan menghasilkan kayu untuk bahan baku biomassa untuk kebutuhan bahan bakar PLTU.

Bahan baku yang dihasilkan nantinya akan dipasok untuk kebutuhan bahan bakar sebagai subsitusi batu bara di PLTU Bolok maupun PLTU Panaf yang masih dalam tahap pembangunan.

"Ketika PLTU Panaf beroperasi maka kebutuhan biomassa akan bertambah sebagai subtitusi batu bara karena itu kita persiapkan pasokan baha bakunya melalui kerja sama ini," katanya.

Agustinus mengapresiasi dukungan pihak Undana untuk pengembangan energi baru terbarukan dari sampah tanaman untuk mewujudkan salah satu pilar transformasi PLN yaitu energi hijau (green energy).

Di sisi lain, kerja sama ini juga dapat memberdayakan masyarakat di sekitar hutan energi yang berperan mengelola hutan serta Usaha Kecil Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk penyediaan stok biomassa serta sinergi dalam hal tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Sementara itu, Rektor Undana Prof Fredrik L. Benu mengatakan pihaknya bersama pemerintah Provinsi NTT telah menyiapkan lahan 3.000 hektare untuk hutan energi dalam mendukung program Cofiring PLN.

Menurut dia, kerja sama pengembangan hutan energi ini juga bermanfaat bagi Undana karena salah satu indikator kinerja adalah lingkungan yang harus dipertanggung jawabkan setiap akhir tahun kepada kementerian terkait.

Baca juga: PLN NTT latih warga produksi bata dari limbah batu bara

Undana dituntut untuk menghasilkan produk inovasi dari kegiatan penelitian dan pendampingan. Oleh karena itu, melalui kerja sama ini maka Undana bisa menjawab indikator kinerja yang ditetapkan.

Baca juga: PLN bantu transplantasi terumbu karang TWA Laut Sikka

"Pada 2020 lalu kami menghasilkan produk inovasi tapi tidak cukup didukung dengan dokumen-dokumen pendukung lain yang sebenarnya mudah kita penuhi. Tahun ini saya bersyukur, kita dapat tanda tangan kerja sama ini sehingga bisa memenuhi indikator yaitu menghasilkan produk inovasi," katanya.

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024