Kupang (ANTARA) - Yayasan Plan Internasional Indonesia telah menyalurkan bantuan nontunai bagi sebanyak 610 kepala keluarga (KK) penyintas bencana alam akibat badai siklon tropis Seroja di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
"Sejak Mei 2021, Plan Indonesia telah mendistribusikan bantuan nontunai dalam bentuk tabungan senilai Rp1,2 juta per keluarga dengan total 610 KK di Lembata," kata Manager Tim Tanggap Darurat dan PIA Lembata Yayasan Plan Indonesia Erlina Dangu ketika dikonfirmasi, Kamis, (15/7).
Program bantuan ini, kata dia didukung pendanaan dari Start Fund selaku konsorsium internasional yang terdiri dari 42 lembaga non-profit yang bergerak untuk memperkuat sistem bantuan kemanusiaan, serta melalui pendanaan sponsorship Plan International dan local fundraising.
Ratusan keluarga penyintas bencana alam berupa banjir dan tanah longsor akibat badai Seroja yang mendapat bantuan tersebar di lima kecamatan yaitu Ile Ape, Ile Ape Timur, Lebatukan, Omesuri, Buyasuri.
Erlina Dangu menjelaskan dalam penyaluran bantuan, Plan Indonesia menggandeng lembaga keuangan lokal yaitu Koperasi Kredit Angkara yang menyediakan buku tabungan bagi setiap warga penerima manfaat.
Jika ada keperluan mendesak, kata dia maka uang tabungan dapat dimanfaatkan pemiliknya, namun apabila belum ada keperluan yang mendesak maka uang tersebut tetap ada di dalam rekening Koperasi Angkara yang tetap tercatat sebagai simpanan bunga harian (sibuhar).
Lebih lanjut ia menjelaskan dalam mendistribusikan bantuan, Plan Indonesia berupaya menjangkau seluruh tempat pengungsian mandiri yang tersebar di berbagai tempat, terutama kebun milik para warga terdampak bencana.
Berdasarkan pantauan Plan Indonesia, warga terdampak bencana yang menempati rumah darurat di kebun masing-masing masih membutuhkan banyak bantuan, khususnya terkait air bersih dan sanitasi.
Baca juga: Plan Indonesia jalankan dukungan psikososial penyintas bencana di Lembata
Baca juga: Bumdes di Lembata rintis usaha penyediaan internet
Erlina Dangu mengatakan saat penyaluran bantuan, pihaknya juga sekaligus melakukan sosialisasi dan mendorong warga untuk mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat yang didukung dengan penyediaan fasilitas sanitasi yang memadai seperti toilet, tempat cuci tangan pakai sabun, dan fasilitas lainnya.
"Sejak Mei 2021, Plan Indonesia telah mendistribusikan bantuan nontunai dalam bentuk tabungan senilai Rp1,2 juta per keluarga dengan total 610 KK di Lembata," kata Manager Tim Tanggap Darurat dan PIA Lembata Yayasan Plan Indonesia Erlina Dangu ketika dikonfirmasi, Kamis, (15/7).
Program bantuan ini, kata dia didukung pendanaan dari Start Fund selaku konsorsium internasional yang terdiri dari 42 lembaga non-profit yang bergerak untuk memperkuat sistem bantuan kemanusiaan, serta melalui pendanaan sponsorship Plan International dan local fundraising.
Ratusan keluarga penyintas bencana alam berupa banjir dan tanah longsor akibat badai Seroja yang mendapat bantuan tersebar di lima kecamatan yaitu Ile Ape, Ile Ape Timur, Lebatukan, Omesuri, Buyasuri.
Erlina Dangu menjelaskan dalam penyaluran bantuan, Plan Indonesia menggandeng lembaga keuangan lokal yaitu Koperasi Kredit Angkara yang menyediakan buku tabungan bagi setiap warga penerima manfaat.
Jika ada keperluan mendesak, kata dia maka uang tabungan dapat dimanfaatkan pemiliknya, namun apabila belum ada keperluan yang mendesak maka uang tersebut tetap ada di dalam rekening Koperasi Angkara yang tetap tercatat sebagai simpanan bunga harian (sibuhar).
Lebih lanjut ia menjelaskan dalam mendistribusikan bantuan, Plan Indonesia berupaya menjangkau seluruh tempat pengungsian mandiri yang tersebar di berbagai tempat, terutama kebun milik para warga terdampak bencana.
Berdasarkan pantauan Plan Indonesia, warga terdampak bencana yang menempati rumah darurat di kebun masing-masing masih membutuhkan banyak bantuan, khususnya terkait air bersih dan sanitasi.
Baca juga: Plan Indonesia jalankan dukungan psikososial penyintas bencana di Lembata
Baca juga: Bumdes di Lembata rintis usaha penyediaan internet
Erlina Dangu mengatakan saat penyaluran bantuan, pihaknya juga sekaligus melakukan sosialisasi dan mendorong warga untuk mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat yang didukung dengan penyediaan fasilitas sanitasi yang memadai seperti toilet, tempat cuci tangan pakai sabun, dan fasilitas lainnya.