Kupang (ANTARA) -
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Nusa Tenggara Timur mendorong para pengusaha hotel dan restoran menggunakan produk lokal asli NTT.

"Kami akan memastikan anggota PHRI NTT segera menggunakan produk lokal UMKM di NTT sehingga tamu kita makan dan minum produk tersebut," kata Ketua BPD PHRI NTT terpilih Juvenile Jodjana dalam acara penutupan Musyawarah Daerah III BPD PHRI NTT di Kupang, Kamis, (29/7).

Menurut Juvenile, hal itu dilakukan PHRI sebagai bentuk sinergi mendukung program pemerintah provinsi khususnya pariwisata sebagai penggerak perekonomian NTT.

"Program produk lokal masuk di hotel dan restoran sudah pernah kami diskusikan dengan dinas terkait, baik dinas pariwisata, dinas perindustrian, dan Bank NTT. Kami dorong semua anggota pakai sehingga kita bangga dengan produk sendiri," ujarnya.

Sebagai langkah awal dalam masa kepemimpinannya hingga 2026 nanti, Juvenile akan melakukan inventarisasi seluruh anggota PHRI untuk mengidentifikasi potensi daerah yang ada. Selanjutnya, PHRI akan meneruskan berbagai program PHRI pusat yang bisa dieksekusi di daerah.

Ia mengemukakan, beberapa di antaranya telah dilakukan, seperti percepatan vaksinasi dan lobi perpanjangan relaksasi kredit agar hotel dan restoran bisa bangkit.

Menurut catatan PHRI NTT, terdapat 455 hotel dan restoran di NTT. Dari jumlah tersebut, sebanyak 64 hotel dan 58 restoran berada di Kota Kupang, sedangkan 108 hotel dan restoran berada di Labuan Bajo.

Baca juga: Pelaku usaha perhotelan di NTT minta dispensasi biaya listrik

"Kami diberi waktu dua minggu untuk bentuk pengurus. Malam ini kami akan rapat. Kami juga akan fokus mengajak pemilik hotel dan restoran untuk bergabung," katanya.

Baca juga: PHRI Minta Syarat Keanggotaan

Juvenile Jodjana terpilih secara aklamasi dalam Musda III BPD PHRI NTT. Komisaris Utama Bank NTT ini akan memimpin PHRI NTT dengan masa bakti 2021-2026.

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024