Kupang (Antaranews NTT) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengimbau masyarakat untuk menghentikan perburuan rusa di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), karena binatang buruan tersebut merupakan mangsanya varanus komodoensis.
"Saat ini populasi Komodo di luar Pulau Komodo semakin menipis karena makanan mereka yaitu rusa diburu oleh masyarakat sekitar," kata Kepala BBKSDA NTT Tamen Sitorus kepada wartawan di Kupang, Kamis.
Ia mengatakan akibat semakin menipisnya makanan komodo, populasi komodo di dua kawasan yang menjadi pusat hidup komodo juga semakin berkurang.
Tamen mengatakan ada dua kawasan yang menjadi lokasi berkembangbiaknya komodo selain di Taman Nasional Komodo yang berada di Pulau Komodo.
"Kita punya dua cagar alam lain yang hidup komodonya yakni di cagar alam Wae Wuul di Manggarai Barat serta di Riung, Kabupaten Ngada," ujarnya.
Hingga saat ini di dua lokasi cagar alam komodo itu, terhitung populasi komodo tersisa 50 ekor karena banyak yang sudah tak mampu bertahan hidup karena kekurangan makanan.
Jumlah tersebut lanjutnya berbeda dengan jumlah yang ada di dalam Taman Nasional Komodo (TNK) yang berkembang biak dengan sangat baik dan diperkirakan mencapai 400an ekor komodo.
Dua kawasan itu juga lanjutnya saat ini menjadi daerah site minitoring bagi BBKSDA untuk mencatat dan mengetahui perkembangan dari komodo di daerah itu.
"Personel kami juga disiapkan untuk menjaga daerah yang ada komodonya dari pemburu-pemburu rusa agar tidak berburu di kawasan itu," ujarnya.
"Saat ini populasi Komodo di luar Pulau Komodo semakin menipis karena makanan mereka yaitu rusa diburu oleh masyarakat sekitar," kata Kepala BBKSDA NTT Tamen Sitorus kepada wartawan di Kupang, Kamis.
Ia mengatakan akibat semakin menipisnya makanan komodo, populasi komodo di dua kawasan yang menjadi pusat hidup komodo juga semakin berkurang.
Tamen mengatakan ada dua kawasan yang menjadi lokasi berkembangbiaknya komodo selain di Taman Nasional Komodo yang berada di Pulau Komodo.
"Kita punya dua cagar alam lain yang hidup komodonya yakni di cagar alam Wae Wuul di Manggarai Barat serta di Riung, Kabupaten Ngada," ujarnya.
Hingga saat ini di dua lokasi cagar alam komodo itu, terhitung populasi komodo tersisa 50 ekor karena banyak yang sudah tak mampu bertahan hidup karena kekurangan makanan.
Jumlah tersebut lanjutnya berbeda dengan jumlah yang ada di dalam Taman Nasional Komodo (TNK) yang berkembang biak dengan sangat baik dan diperkirakan mencapai 400an ekor komodo.
Dua kawasan itu juga lanjutnya saat ini menjadi daerah site minitoring bagi BBKSDA untuk mencatat dan mengetahui perkembangan dari komodo di daerah itu.
"Personel kami juga disiapkan untuk menjaga daerah yang ada komodonya dari pemburu-pemburu rusa agar tidak berburu di kawasan itu," ujarnya.