Kupang (ANTARA) - Pengamat ekonomi Dr James Adam MBA mendorong adanya peningkatan perdagangan antaradaerah untuk menghidupkan perekonomian secara nasional selama pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
"Perdagangan antardaerah harus semakin dibuka untuk memastikan supply dan demand terpenuhi secara memadai," katanya kepada Antara di Kupang, Kamis, (19/8).
Ia mengatakan peningkatan perdagangan secara lokal itu dapat mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 yang berkisar 5,0 persen-5,5 persen, seperti yang tercantum dalam dokumen RAPBN 2022.
Menurut James, perekonomian nasional dapat didorong untuk bergerak positif lebih cepat mengingat momentum pembalikan sedang terjadi, meski stabilitas ekonomi nasional secara umum belum sepenuhnya membaik.
Namun, menurut dia, pertumbuhan ekonomi tidak bisa mengandalkan investasi, terutama di tingkat daerah, di tengah situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
"Untuk investasi sendiri tidak meyakinkan karena faktanya selama pandemi ini jarang investor yang mau berinvestasi seperti yang terjadi di Nusa Tenggara Timur," katanya.
Untuk itu, ia mengatakan perdagangan antardaerah bisa menjadi langkah strategis yang patut didukung, salah satunya melalui regulasi dari pemerintah agar seluruh daerah di Tanah Air dapat saling menopang.
"Di Bali punya produk unggulan apa bisa dikirim ke NTT, demikian juga sebaliknya dan juga untuk semua provinsi lainnya bisa saling mengisi supply dan demand," katanya.
Baca juga: James Adam: Penutupan perbatasan berdampak pada ekonomi Timor Leste
Ia menambahkan para kepala daerah seperti wali kota, bupati, gubernur secara nasional juga memiliki asosiasi atau sejenisnya sehingga bisa menjadi media untuk menggerakkan hubungan perdagangan antardaerah.
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi dapat berkontribusi terhadap angka pengangguran
"Selama ini kan produk di NTT, misalnya, kebanyakan hanya dikirim ke Jawa saja, tapi jarang ke Sumatera, Kalimantan, dan lainnya. Ini yang perlu diperluas lagi," tambah James.
"Perdagangan antardaerah harus semakin dibuka untuk memastikan supply dan demand terpenuhi secara memadai," katanya kepada Antara di Kupang, Kamis, (19/8).
Ia mengatakan peningkatan perdagangan secara lokal itu dapat mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 yang berkisar 5,0 persen-5,5 persen, seperti yang tercantum dalam dokumen RAPBN 2022.
Menurut James, perekonomian nasional dapat didorong untuk bergerak positif lebih cepat mengingat momentum pembalikan sedang terjadi, meski stabilitas ekonomi nasional secara umum belum sepenuhnya membaik.
Namun, menurut dia, pertumbuhan ekonomi tidak bisa mengandalkan investasi, terutama di tingkat daerah, di tengah situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
"Untuk investasi sendiri tidak meyakinkan karena faktanya selama pandemi ini jarang investor yang mau berinvestasi seperti yang terjadi di Nusa Tenggara Timur," katanya.
Untuk itu, ia mengatakan perdagangan antardaerah bisa menjadi langkah strategis yang patut didukung, salah satunya melalui regulasi dari pemerintah agar seluruh daerah di Tanah Air dapat saling menopang.
"Di Bali punya produk unggulan apa bisa dikirim ke NTT, demikian juga sebaliknya dan juga untuk semua provinsi lainnya bisa saling mengisi supply dan demand," katanya.
Baca juga: James Adam: Penutupan perbatasan berdampak pada ekonomi Timor Leste
Ia menambahkan para kepala daerah seperti wali kota, bupati, gubernur secara nasional juga memiliki asosiasi atau sejenisnya sehingga bisa menjadi media untuk menggerakkan hubungan perdagangan antardaerah.
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi dapat berkontribusi terhadap angka pengangguran
"Selama ini kan produk di NTT, misalnya, kebanyakan hanya dikirim ke Jawa saja, tapi jarang ke Sumatera, Kalimantan, dan lainnya. Ini yang perlu diperluas lagi," tambah James.