Kota Kupang (ANTARA) - Peneliti Sumber Daya Alam pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr Tony Basuki mengajak semua komponen bangsa ini agar menjadikan Hari Tani Nasional sebagai ajang promosi, terutama bagi entitas milenial bahwa pertanian atau usaha tani adalah salah satu lapangan kerja yang menjanjikan pendapatan dan kesejahteraan.
"Mari kita manfaatkan hari tani nasional kali ini sebagai ajang promosi terutama bagi entitas milenial bahwa Pertanian atau usaha tani adalah salah satu lapangan kerja yang menjanjikan pendapatan dan kesejahteraan," kata Tony Basuki kepada ANTARA di Kupang, Jumat, terkait Hari Tani Nasional.
Menurut dia, semua komponen bangsa perlu meyakinkan kaum milenial bahwa sektor pertanian adalah usaha yang telah terbukti sebagai sektor yang sangat tangguh dalam menghadapi ancaman risiko pandemi COVID-19 saat ini.
"Sektor lain, tumbang, namun sebaliknya sektor pertanian tumbuh positif dan berkontribusi terhadap ekonomi nasional dan daerah," katanya.
Dia mengatakan, penekanan terhadap kaum milenial ini karena komunitas ini, cenderung tidak ingin melirik lapangan kerja di sektor ini.
"Mungkin, salah satu sebabnya, golongan anak muda ini kurang mendapat info mengenai prospek bekerja di sektor ini," kata Tony Basuki.
Selain itu, diduga kaum milenial masih menganggap tidak menarik bekerja di pertanian adalah karena "panas dan kotor".
Menurut dia, sektor pertanian masih mengharapkan kekuatan baru kaum milenial untuk bisa menggerakkan sektor ini, dengan memanfaatkan segala peralatan dan pengetahuan pertanian yang modern yang saat ini telah tersedia.
Baca juga: Pengamat pertanian setuju dengan peringatan FAO
Jika gerakan cinta pertanian oleh kaum milenial ini sukses maka dipastikan, pertanian Indonesia semakin hebat, maju dan mandiri, sesuai harapan Menteri Pertanian saat ini
"Padahal mau kaya, ada di pertanian, jika serius. Buktinya, pendapatan dari hasil porang bisa ratusan juta," katanya.
Baca juga: Petani Flores tak tertekan suasana COVID-19
"Anak muda mau gali got dan kerja jalan yang gajinya cuma Rp50 ribu per hari. Yang penting mereka sudah datang dan tinggal di kota. Padahal mereka akan menjadi penyumbang kemiskinan kota lagi," katanya menambahkan.
"Mari kita manfaatkan hari tani nasional kali ini sebagai ajang promosi terutama bagi entitas milenial bahwa Pertanian atau usaha tani adalah salah satu lapangan kerja yang menjanjikan pendapatan dan kesejahteraan," kata Tony Basuki kepada ANTARA di Kupang, Jumat, terkait Hari Tani Nasional.
Menurut dia, semua komponen bangsa perlu meyakinkan kaum milenial bahwa sektor pertanian adalah usaha yang telah terbukti sebagai sektor yang sangat tangguh dalam menghadapi ancaman risiko pandemi COVID-19 saat ini.
"Sektor lain, tumbang, namun sebaliknya sektor pertanian tumbuh positif dan berkontribusi terhadap ekonomi nasional dan daerah," katanya.
Dia mengatakan, penekanan terhadap kaum milenial ini karena komunitas ini, cenderung tidak ingin melirik lapangan kerja di sektor ini.
"Mungkin, salah satu sebabnya, golongan anak muda ini kurang mendapat info mengenai prospek bekerja di sektor ini," kata Tony Basuki.
Selain itu, diduga kaum milenial masih menganggap tidak menarik bekerja di pertanian adalah karena "panas dan kotor".
Menurut dia, sektor pertanian masih mengharapkan kekuatan baru kaum milenial untuk bisa menggerakkan sektor ini, dengan memanfaatkan segala peralatan dan pengetahuan pertanian yang modern yang saat ini telah tersedia.
Baca juga: Pengamat pertanian setuju dengan peringatan FAO
Jika gerakan cinta pertanian oleh kaum milenial ini sukses maka dipastikan, pertanian Indonesia semakin hebat, maju dan mandiri, sesuai harapan Menteri Pertanian saat ini
"Padahal mau kaya, ada di pertanian, jika serius. Buktinya, pendapatan dari hasil porang bisa ratusan juta," katanya.
Baca juga: Petani Flores tak tertekan suasana COVID-19
"Anak muda mau gali got dan kerja jalan yang gajinya cuma Rp50 ribu per hari. Yang penting mereka sudah datang dan tinggal di kota. Padahal mereka akan menjadi penyumbang kemiskinan kota lagi," katanya menambahkan.