Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat melakukan penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan pengelolaan usaha pondok wisata (homestay) di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Peserta pelatihan pengelolaan homestay ini ialah pemilik homestay yang ada di desa wisata dari 12 kecamatan di Manggarai Barat," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat Augustinus Rinus di Labuan Bajo, Selasa, (5/10).
Pelatihan pengelolaan usaha pondok wisata ini diikuti oleh 40 orang peserta pelatihan selama tiga hari mendatang di Aula Green Prundi Labuan Bajo. Selama pelatihan, para peserta akan dibekali berbagai ilmu tentang pengelolaan usaha pondok wisata oleh pemateri kegiatan yang berasal dari dosen Politeknik eLBajo Commodus Labuan Bajo dan pelaku pengelola pondok wisata yang telah sukses.
Rinus mengatakan luaran dari kegiatan tersebut ialah pendampingan lebih lanjut selama tiga bulan ke depan. Pendampingan tersebut akan diberikan oleh pendamping yang diangkat melalui surat keputusan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat.
Dia menyebut pemerintah daerah mendorong agar sumber daya manusia di setiap desa wisata dapat berdaya untuk mengelola pondok wisata mereka. Pemerintah berupaya mendorong agar 250 pondok wisata yang telah dibangun pada tahun 2020 di beberapa desa wisata dapat dimanfaatkan maksimal untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
Selain mendorong penguatan SDM pengelola pondok wisata, pemerintah juga gencar mendukung penerapan digitalisasi pengelolaan pondok wisata di setiap desa wisata. Hal itu sudah dilakukan melalui komunikasi dengan BAKTI Kominfo guna penguaatan jaringan telekomunikasi di desa-desa wisata.
"Kami berharap melalui pelatihan ini para pengelola pondok wisata dapat secara profesional mengelola pondok wisata dan memerhatikan unsur kebersihan, sumber daya manusia, manajemen, dan lainnya," harap Rinus.
Baca juga: BPOLBF dukung pengembangan lulusan Politeknik eLBajo Commodus
Baca juga: Pemkab Manggarai Barat komitmen turunkan angka stunting hingga satu digit
"Peserta pelatihan pengelolaan homestay ini ialah pemilik homestay yang ada di desa wisata dari 12 kecamatan di Manggarai Barat," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat Augustinus Rinus di Labuan Bajo, Selasa, (5/10).
Pelatihan pengelolaan usaha pondok wisata ini diikuti oleh 40 orang peserta pelatihan selama tiga hari mendatang di Aula Green Prundi Labuan Bajo. Selama pelatihan, para peserta akan dibekali berbagai ilmu tentang pengelolaan usaha pondok wisata oleh pemateri kegiatan yang berasal dari dosen Politeknik eLBajo Commodus Labuan Bajo dan pelaku pengelola pondok wisata yang telah sukses.
Rinus mengatakan luaran dari kegiatan tersebut ialah pendampingan lebih lanjut selama tiga bulan ke depan. Pendampingan tersebut akan diberikan oleh pendamping yang diangkat melalui surat keputusan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat.
Dia menyebut pemerintah daerah mendorong agar sumber daya manusia di setiap desa wisata dapat berdaya untuk mengelola pondok wisata mereka. Pemerintah berupaya mendorong agar 250 pondok wisata yang telah dibangun pada tahun 2020 di beberapa desa wisata dapat dimanfaatkan maksimal untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
Selain mendorong penguatan SDM pengelola pondok wisata, pemerintah juga gencar mendukung penerapan digitalisasi pengelolaan pondok wisata di setiap desa wisata. Hal itu sudah dilakukan melalui komunikasi dengan BAKTI Kominfo guna penguaatan jaringan telekomunikasi di desa-desa wisata.
"Kami berharap melalui pelatihan ini para pengelola pondok wisata dapat secara profesional mengelola pondok wisata dan memerhatikan unsur kebersihan, sumber daya manusia, manajemen, dan lainnya," harap Rinus.
Baca juga: BPOLBF dukung pengembangan lulusan Politeknik eLBajo Commodus
Baca juga: Pemkab Manggarai Barat komitmen turunkan angka stunting hingga satu digit