Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Kota Kupang menggelar lomba tarian tradisional Nusa Tenggara Timur yang diikuti 39 instansi pemerintah di ibu kota Provinsi NTT itu guna memeriahkan perayaan HUT ke-22 Kota Kupang tahun 2018.
Wali Kota Kupang Jefrison Riwu Kore dalam sambutanya dibacakan Asisten II Setda Kota Kupang Thom Gah mengatakan Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki banyak keragaman suku, sehingga kaya akan kebudayaan khususnya tarian tradisional yang sangat populer seperti tarian Bidu, tarian Hopong, tarian Cerana sebagai tarian khas Kota Kupang.
Menurut dia, melalui perlombaan tarian tradisional diikuti 39 instansi pemerintah di Kota Kupang itu merupakan rangkaian memperingati HUT Kota Kupang ke-22 tahun 2018.
"Jenis tarian yang diperlombakan merupakan tarian tradisional dari berbagai etnis budaya di NTT yang kemudian diberikan sentuhan inovasi dan kreatifitas peserta pada gerakan tariannya yang mencerminkan nilai-nilai luhur budaya NTT," kata Jefrison.
Perlombaan itu, kata dia, selain untuk membangun silahturahmi dan interaksi sosial antarpegawai se-Kota Kupang juga menumbuhkan semangat aparatur sipil negara dalam melestarikan seni budaya daerah Kota Kupang.
Baca juga: Tarian Likurai Masuk Rekor Dunia
Para penari Likurai sedang menunjukkan kebolehannya di Puncak Bukit Fulan Fehan, Kabupaten Belu, NTT.
"Kita berharap ASN Kota Kupang menjadi ujung tombak dalam melestarikan budaya tradisional ini di tengah kemajuan teknologi dan pengaruh budaya asing yang berkembang dengan pesat saat ini," kata Jefrison.
Orang nomor satu di Kota Kupang itu menegaskan, digelarnya perlombaan ini sebagai upaya melestarikan dan mengenalkan kepada generasi muda akan seni tarian daerah yang dimiliki provinsi berbasis kepulauan ini.
Sementara itu ketua panitia penyelengaraa lomba tarian tradisional NTT, Ritha E.H.W.Lay mengatakan kegiatan lomba diikuti 39 organisiasi perangkat daerah untuk memperebutkan hadiah sebesar Rp10 juta.
"Kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan suasana kebersamaan dan mempererat hubungan di antara masyarakat dengan pegawai lingkup pemerintah Kota Kupang," kata Ritha.
Wali Kota Kupang Jefrison Riwu Kore dalam sambutanya dibacakan Asisten II Setda Kota Kupang Thom Gah mengatakan Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki banyak keragaman suku, sehingga kaya akan kebudayaan khususnya tarian tradisional yang sangat populer seperti tarian Bidu, tarian Hopong, tarian Cerana sebagai tarian khas Kota Kupang.
Menurut dia, melalui perlombaan tarian tradisional diikuti 39 instansi pemerintah di Kota Kupang itu merupakan rangkaian memperingati HUT Kota Kupang ke-22 tahun 2018.
"Jenis tarian yang diperlombakan merupakan tarian tradisional dari berbagai etnis budaya di NTT yang kemudian diberikan sentuhan inovasi dan kreatifitas peserta pada gerakan tariannya yang mencerminkan nilai-nilai luhur budaya NTT," kata Jefrison.
Perlombaan itu, kata dia, selain untuk membangun silahturahmi dan interaksi sosial antarpegawai se-Kota Kupang juga menumbuhkan semangat aparatur sipil negara dalam melestarikan seni budaya daerah Kota Kupang.
Baca juga: Tarian Likurai Masuk Rekor Dunia
"Kita berharap ASN Kota Kupang menjadi ujung tombak dalam melestarikan budaya tradisional ini di tengah kemajuan teknologi dan pengaruh budaya asing yang berkembang dengan pesat saat ini," kata Jefrison.
Orang nomor satu di Kota Kupang itu menegaskan, digelarnya perlombaan ini sebagai upaya melestarikan dan mengenalkan kepada generasi muda akan seni tarian daerah yang dimiliki provinsi berbasis kepulauan ini.
Sementara itu ketua panitia penyelengaraa lomba tarian tradisional NTT, Ritha E.H.W.Lay mengatakan kegiatan lomba diikuti 39 organisiasi perangkat daerah untuk memperebutkan hadiah sebesar Rp10 juta.
"Kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan suasana kebersamaan dan mempererat hubungan di antara masyarakat dengan pegawai lingkup pemerintah Kota Kupang," kata Ritha.