Kupang (ANTARA) - Sebanyak 120 anak dari Pusat Pengembangan Anak (PPA) Klasis Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar tarian kolosal "Fai Neo Ume" atau kembali ke rumah guna melestarikan budaya di NTT.
Anak-anak dari Pusat Pengembangan Anak (PPA) Klasis Soe yang tergabung dalam Sanggar Nusa Lopo tampil di hadapan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat perayaan HUT Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia yang berlangsung di halaman rumah jabatan Gubernur NTT, Kamis, (17/8/2023).
Para penari terdiri dari para siswa SMA dari Kabupaten Timor Tengah Selatan itu tampil memukau di hadapan lebih dari 2.000 peserta yang mengikuti upacara HUT Kemerdekaan RI tingkat Provinsi NTT dengan Tema "Terus Melaju untuk Indonesia Maju" dan Sub Tema "Generasi Muda Nusa Tenggara Timur Bangkit Menyongsong Indonesia Emas 2045".
"Generasi muda di NTT harus mampu menjaga semua seni dan budaya yang ada sebagai aset budaya yang perlu terus dilestarikan," kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Ia mengatakan NTT memiliki banyak aset seni dan budaya yang sangat khas yang harus terus dilestarikan melalui berbagai festival budaya mulai dari lembaga pendidikan PAUD hingga lembaga perguruan tinggi.
Upacara perayaan HUT Kemerdekaan ke-78 RI berlangsung hikmat dengan dimeriahkan lantunan lagu daerah seperti Nina Noi (Timor), Ie (Ende-Flores) dan Gailaru Marada (Sumba).
Baca juga: Puluhan paguyuban tampilkan tarian etnis meriahkan HUT RI di Kupang
Selain itu juga ditampilkan tarian daerah Oko Mama merupakan tarian khas masyarakat Pulau Timor, Tarian Woleka Pulau Sumba dan Tarian Wanda Pau dari Pulau Flores.
Baca juga: Warga Pulau Rote tunggang kuda hus ikut perayaan HUT ke-78 RI
Tarian kolosal 120 anak meriahkan HUT ke-78 RI di NTT
Generasi muda di NTT harus mampu menjaga semua seni dan budaya yang ada sebagai aset budaya yang perlu terus dilestarikan...