Kota Kupang (ANTARA) - Masyarakat desa di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur yang dilanda krisis air bersih saat ini sangat membutuhkan bantuan tempat penampungan air (profil tank) untuk menampung air bantuan dari pemerintah.
Profil tank ini sangat penting agar bantuan air bersih yang didistribusikan oleh pemerintah ke desa-desa dapat ditampung dan dimanfaatkan secara optimal oleh warga, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sabu Raijua David Ndu Ufi, Jumat (29/10).
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan penanganan terhadap masalah krisis air bersih yang melanda seluruh desa/kelurahan di daerah itu dan kendala yang dihadapinya.
Menurut dia, saat ini warga desa harus membuat tempat penampungan darurat dari terpal untuk menampung air bantuan dari pemerintah.
"Distribusi air ke desa-desa memang tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal karena tidak semua desa ada tempat penampungan air. Umumnya masyarakat membuat tempat penampungan darurat dari terpal," katanya.
Dia mengatakan pemerintah telah mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi NTT agar dapat membantu profil tank untuk desa-desa, yang belum memiliki tempat penampungan.
Krisis air bersih dilaporkan melanda seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat kemarau panjang.
"Di Kabupaten Sabu Raijua ada 58 desa dan lima kelurahan, tersebar di lima kecamatan. Semuanya mengalami krisis air bersih sejak Juni 2021 lalu," kata Ndu Ufi.
Dia mengatakan, bantuan air bersih telah dilakukan sejak bulan Juli 2021 lalu, saat sumur-sumur warga mulai mengering dan warga mulai menjerit karena kesulitan air.
Ndu Ufi sangat mengharapkan uluran tangan dari pemerintah provinsi maupun pusat untuk membantu tempat penampungan air pada desa-desa yang belum mendapat bantuan.
Minimal kata dia, setiap desa mendapat dua profil tank agar bantuan air bisa ditampung dan warga bisa mengambil air di tempat penampungan.
Baca juga: Pemkab Sabu Raijua kerahkan 39 mobil distribusi air untuk warga
Baca juga: Sabu Raijua prioritaskan pembangunan air bersih
Profil tank ini sangat penting agar bantuan air bersih yang didistribusikan oleh pemerintah ke desa-desa dapat ditampung dan dimanfaatkan secara optimal oleh warga, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sabu Raijua David Ndu Ufi, Jumat (29/10).
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan penanganan terhadap masalah krisis air bersih yang melanda seluruh desa/kelurahan di daerah itu dan kendala yang dihadapinya.
Menurut dia, saat ini warga desa harus membuat tempat penampungan darurat dari terpal untuk menampung air bantuan dari pemerintah.
"Distribusi air ke desa-desa memang tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal karena tidak semua desa ada tempat penampungan air. Umumnya masyarakat membuat tempat penampungan darurat dari terpal," katanya.
Dia mengatakan pemerintah telah mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi NTT agar dapat membantu profil tank untuk desa-desa, yang belum memiliki tempat penampungan.
Krisis air bersih dilaporkan melanda seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat kemarau panjang.
"Di Kabupaten Sabu Raijua ada 58 desa dan lima kelurahan, tersebar di lima kecamatan. Semuanya mengalami krisis air bersih sejak Juni 2021 lalu," kata Ndu Ufi.
Dia mengatakan, bantuan air bersih telah dilakukan sejak bulan Juli 2021 lalu, saat sumur-sumur warga mulai mengering dan warga mulai menjerit karena kesulitan air.
Ndu Ufi sangat mengharapkan uluran tangan dari pemerintah provinsi maupun pusat untuk membantu tempat penampungan air pada desa-desa yang belum mendapat bantuan.
Minimal kata dia, setiap desa mendapat dua profil tank agar bantuan air bisa ditampung dan warga bisa mengambil air di tempat penampungan.
Baca juga: Pemkab Sabu Raijua kerahkan 39 mobil distribusi air untuk warga
Baca juga: Sabu Raijua prioritaskan pembangunan air bersih