Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan festival Bulan Soekarno yang digelar di Kota Ende, Kabupaten Ende, Pulau Flores, lebih menonjolkan nuansa wisata kebangsaan.

"Rangkaian kegiatan Bulan Soekarno di Ende lebih menonjolkan nuansa wisata kebangsaan terutama tentang sejarah kehidupan bapak proklamator Soekarno selama menjalani masa pengasingan di Ende," kata Marius Ardu Jelamu kepada Antara di Kupang, Senin (28/5).

Ia menjelaskan, Bulan Soekarno yang digelar dari 1-21 Juni 2018 ingin merefleksikan kembali perjalanan Bung Karno sebagai seorang proklamator dan penggali butir-butir Pancasila.

Untuk itu, katanya, ditampilkan berupa adegan diorama perjalanan presiden pertama Indonesia itu selama menjalani masa pengasingan di Ende pada tahun 1934-1938.

"Ini untuk memperkenalkan ke publik dunia bahwa yang namanya keragaman, toleransi, nasionalisme, itu sudah diletakkan dasar-dasar filosofinya oleh tokoh proklamator Bung Karno," katanya.

Ia menjelaskan, Bulan Soekarno akan diawali dengan salah satu kegiatan berupa parade perjalanan Soekarno masuk ke Kota Ende. Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty (kanan) didampingi Wakil Bupati Ende Djafar Achmad berbincang-bincang saat berkunjung ke taman perenungan Bung Karno di Ende. (Foto Antara/Kornelis Kaha) "Ada simbolisasi perjalanan Soekarno dari Batavia (Jakarta) ke Ende melalui parade kapal-kapal dari Pulau Ende ke Pelabuhan Kota Ende yang akan disambut semua masyarakat atau pengunjung," katanya.

Selanjutnya, pada malam harinya digelar renungan kebangsaan bersama semua masyarakat dan pengunjung di Lapangan Pancasila Ende yang akan dipimpin Gubernur NTT. Selanjutnya diikuti kegiatan lain seperti perlombaan pidato pelajar, seminar tentang nasionalisme.

Ia mengatakan, semarak Bulan Soekarno diwarnai juga berbagai kegiatan pariwisata yang sudah dimulai 24 Mei seperti pegelaran budaya nusantara antaretnik dan paguyuban dan perlombaan paduan suara antaretnik.

Ada pula perlombaan fotografi, expo budaya, perlombaan perahu layar, tracking di Gunung Meja, bersepeda santai mengelilingi Kota Ende dan destinasi wisata di sekitarnya.

Marius menambahkan, festival Bulan Soekarno akan digelar rutin setiap tahun di Ende khususnya pada Bulan Juni sejak kegiatan ini dideklarasikan pada tahun 2016 lalu.

"Ini akan menjadi salah satu event yang memberikan warna kekayaan pariwisata NTT yang menarik tidak hanya bagi wisatawan lokal namun juga mancanegara yang ingin mengenal sejarah dan budaya Indonesia," katanya. PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA Warga berswafoto di Taman Perenungan Bung Karno di Kota Ende, NTT, Kamis (1/6).Taman tersebut merupakan taman dimana Bung Karno merenungkan butir-butir Pancasila saat diasingkan oleh kolonial Belanda pada tahun 1934-1938. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/17.

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024