Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) bersinergi dalam rangka persiapan "Piloting Smart City" dan "Digital Talent Scholarship" (DTS) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
"Mari kita manfaatkan peluang ini untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berprinsip efektif, efisien dan tepat guna," kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi di Labuan Bajo, Jumat, (10/12).
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dan Kepala Badan Litbang SDM Kemkominfo RI Hary Budiarto sudah menandatangani nota kesepahaman dalam rangka persiapan "Piloting Smart City" dan "Digital Talent Scholarship" (DTS) di Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Kemkominfo tengah menggalakkan gerakan Kota Cerdas (Smart City) dan Program DTS untuk menyiapkan bangsa menghadapi revolusi 4.0. Di dalamnya sendiri ada pengembangan pemerintahan cerdas (smart government) yang membutuhkan sumber daya manusia digital yang mumpuni.
Oleh karena itu, Edi menegaskan agar masyarakat dan organisasi perangkat daerah (OPD) bekerja sama dan berkolaborasi mendukung Kota Cerdas melalui keikutsertaan dalam pelatihan digital atau DTS yang diselenggarakan tahun 2022 mendatang. Dia tak ingin Manggarai Barat kehilangan momen yang sama seperti yang telah terjadi sejak tahun 2018 lalu.
Dia menegaskan bahwa Manggarai Barat siap terlibat dalam pelatihan tersebut dengan jumlah kuota yang telah ditentukan yakni sebanyak 20.000 peserta. Edi meyakini keikursertaan pemerintah daerah dalam DTS 2022 mendatang akan mewujudkan SDM Digital yang berkualitas guna terwujudnya Kota Cerdas di Labuan Bajo.
Baca juga: Menkominfo tekankan pentingnya penyiapan SDM wujudkan Kota Cerdas
DTS merupakan program pelatihan intensif untuk para pengambil kebijakan atau pemimpin di institusi pemerintahan maupun swasta, pekerja level teknis, dan masyarakat umum.
Baca juga: Kominfo latih SDM digital dukung masyarakat digital
Tujuan pelatihan tersebut yakni terciptanya kebijakan di bidang teknologi digital, meningkatkan keterampilan dan daya saing masyarakat pada sektor digital di level teknis, serta meningkatnya kemampuan kecakapan digital dasar (literasi digital) yang dibutuhkan untuk mencegah penyebaran konten negatif, seperti hoaks, pembocoran data, radikalisme, sekaligus optimalisasi diseminasi konten positif/produktif.
"Mari kita manfaatkan peluang ini untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berprinsip efektif, efisien dan tepat guna," kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi di Labuan Bajo, Jumat, (10/12).
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dan Kepala Badan Litbang SDM Kemkominfo RI Hary Budiarto sudah menandatangani nota kesepahaman dalam rangka persiapan "Piloting Smart City" dan "Digital Talent Scholarship" (DTS) di Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Kemkominfo tengah menggalakkan gerakan Kota Cerdas (Smart City) dan Program DTS untuk menyiapkan bangsa menghadapi revolusi 4.0. Di dalamnya sendiri ada pengembangan pemerintahan cerdas (smart government) yang membutuhkan sumber daya manusia digital yang mumpuni.
Oleh karena itu, Edi menegaskan agar masyarakat dan organisasi perangkat daerah (OPD) bekerja sama dan berkolaborasi mendukung Kota Cerdas melalui keikutsertaan dalam pelatihan digital atau DTS yang diselenggarakan tahun 2022 mendatang. Dia tak ingin Manggarai Barat kehilangan momen yang sama seperti yang telah terjadi sejak tahun 2018 lalu.
Dia menegaskan bahwa Manggarai Barat siap terlibat dalam pelatihan tersebut dengan jumlah kuota yang telah ditentukan yakni sebanyak 20.000 peserta. Edi meyakini keikursertaan pemerintah daerah dalam DTS 2022 mendatang akan mewujudkan SDM Digital yang berkualitas guna terwujudnya Kota Cerdas di Labuan Bajo.
Baca juga: Menkominfo tekankan pentingnya penyiapan SDM wujudkan Kota Cerdas
DTS merupakan program pelatihan intensif untuk para pengambil kebijakan atau pemimpin di institusi pemerintahan maupun swasta, pekerja level teknis, dan masyarakat umum.
Baca juga: Kominfo latih SDM digital dukung masyarakat digital
Tujuan pelatihan tersebut yakni terciptanya kebijakan di bidang teknologi digital, meningkatkan keterampilan dan daya saing masyarakat pada sektor digital di level teknis, serta meningkatnya kemampuan kecakapan digital dasar (literasi digital) yang dibutuhkan untuk mencegah penyebaran konten negatif, seperti hoaks, pembocoran data, radikalisme, sekaligus optimalisasi diseminasi konten positif/produktif.