Kupang (AntaraNews NTT) - Dinas Pendidikan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur menggunakan aplikasi pendidikan "SIAP" dalam pembuatan laporan pertangungjawaban pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Kepala Dinas Pendidikan kota Kupang, Filmon Lulupoy kepada wartawan di Kupang, Kamis (28/6), mengatakan, penerapan aplikasi pendidikan "SIAP" selain digunakan sebagai aplikasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2018 juga digunakan untuk pembuatan laporan pertangungjawaban dana BOS.

Menurutnya, penggunaan aplikasi pendidikan "SIAP" akan mempercepat proses pembuatan laporan dana BOS sehingga lebih transparan dan akuntabilitasnya lebih terjamin.

"Pemerintah bisa memantau secara langsung pemanfaatan dana bos. Melalui aplikasi ini kami akan lebih mudah mengawal sekaligus memantau pengelolaan dana bos olrh sekolah," tegas Filmon.

Ia menambahkan, penggunaan aplikasi "SIAP" dapat mempercepat pembuatan laporan pertangungjawaban pengelolaan keuangan dana bos yang selalu mengalami keterlambatan setiap tahun.

Baca juga: Jam belajar siswa diperketat

Filmon menegaskan, penerapan aplikasi "SIAP" merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing pendidikan melalui peningkatan kualitas SDM serta infrastrukur pendidikan yang lebih memadai.

Selain itu kata dia, aplikasi "SIAP" digunakan juga sebagai perpustakan digital sekolah karena siswa di sekolah bisa mendapatkan berbagai koleksi buku dalam bentuk format digital yang dapat diakses melalui komputer di perpustakaan sekolah.

"Perpustakaan digital ini sudah menjangkau 16 SMP Negeri di Kota Kupang yang menerapkan layanan perpustakanan berbasis online bagi para siswa," kata Filmon.

Ia mengatakan, perpustakaan digital memiliki peran strategis karena menjadi sumber ilmu pengetahun bagi siswa dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat.

"Siswa akan lebih mudah mengakses semua buku melalui aplikasi "SIAP" yang sudah disiapkan di perpustakaan sekolah," kata Filmon. 

Baca juga: Sistem online dalam PPDB untuk meretas penyimpangan

Pewarta : Benediktus Jahang
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024