Kupang (ANTARA) - Bupati Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Herybertus Nabit mengajak pimpinan BUMN dan BUMD untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan daerah itu dengan mengoptimalkan program tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat.
Bupati Herybertus mengatakan hal itu dalam pertemuan dengan para pimpinan BUMN yang berlangsung di Ruteng, Selasa, (15/2).
Ia mengatakan pembiayaan pembangunan di kabupaten di Pulau Flores itu tidak bisa mengharapkan APBD atau PAD, sehingga ketergantungan Pemkab Manggarai terhadap pembiayaan pemerintah pusat masih cukup tinggi, baik melalui DAK, DAU maupun dana bagi hasil.
Dia mengatakan masyarakat harus berperan serta untuk meningkatkan PAD termasuk lembaga swasta baik BUMN maupun BUMD, apalagi saat kondisi keuangan daerah terbatas sebagai dampak pandemi COVID-19.
“Pertemuan hari ini lebih pada menggugah keterlibatan kita semua. Para pimpinan BUMD dan BUMN merupakan perwakilan dari kantor pusat masing-masing. Keputusan pasti ada di pusat, tapi tidak ada salahnya kita kumpul seperti ini untuk membangun koordinasi, kita berharap pertemuan hari ini memberikan dampak positif untuk pembangunan daerah ini,” katanya.
Bupati Herybertus berharap agar lembaga BUMD dan BUMN bisa memberikan kontribusi dalam pembangunan daerah baik melalui CSR maupun kontribusi jenis lainnya.
Dia juga mengingatkan pentingnya koordinasi dengan Pemkab Manggarai setiap kegiatan yang dilakukan.
Baca juga: Program DD Farm Manggarai Timur berhasil panen 2 ton bawang merah
“Kita berharap jangan sampai ada lembaga BUMN atau BUMD tidak berbuat apa-apa dalam satu tahun, tidak ada CSR. Kami minta untuk kegiatan CSR yang langsung ke masyarakat agar disampaikan kepada Pemerintah daerah, supaya jangan ada tumpang tindih" ujarnya.
Ia mengatakan, apabila ada BUMN datang membantu agar dikoordinasikan dengan Pemerintah daerah, untuk menunjuk lokasi sasaran agar tidak terjadi tumpang tindih pemberian bantuan.
Baca juga: Pemkab Manggarai Barat jelaskan proyek Geothermal Wae Sano kepada warga
"Apalagi kalau jenis bantuannya sama," kata Bupati Herybertus.
Bupati Herybertus mengatakan hal itu dalam pertemuan dengan para pimpinan BUMN yang berlangsung di Ruteng, Selasa, (15/2).
Ia mengatakan pembiayaan pembangunan di kabupaten di Pulau Flores itu tidak bisa mengharapkan APBD atau PAD, sehingga ketergantungan Pemkab Manggarai terhadap pembiayaan pemerintah pusat masih cukup tinggi, baik melalui DAK, DAU maupun dana bagi hasil.
Dia mengatakan masyarakat harus berperan serta untuk meningkatkan PAD termasuk lembaga swasta baik BUMN maupun BUMD, apalagi saat kondisi keuangan daerah terbatas sebagai dampak pandemi COVID-19.
“Pertemuan hari ini lebih pada menggugah keterlibatan kita semua. Para pimpinan BUMD dan BUMN merupakan perwakilan dari kantor pusat masing-masing. Keputusan pasti ada di pusat, tapi tidak ada salahnya kita kumpul seperti ini untuk membangun koordinasi, kita berharap pertemuan hari ini memberikan dampak positif untuk pembangunan daerah ini,” katanya.
Bupati Herybertus berharap agar lembaga BUMD dan BUMN bisa memberikan kontribusi dalam pembangunan daerah baik melalui CSR maupun kontribusi jenis lainnya.
Dia juga mengingatkan pentingnya koordinasi dengan Pemkab Manggarai setiap kegiatan yang dilakukan.
Baca juga: Program DD Farm Manggarai Timur berhasil panen 2 ton bawang merah
“Kita berharap jangan sampai ada lembaga BUMN atau BUMD tidak berbuat apa-apa dalam satu tahun, tidak ada CSR. Kami minta untuk kegiatan CSR yang langsung ke masyarakat agar disampaikan kepada Pemerintah daerah, supaya jangan ada tumpang tindih" ujarnya.
Ia mengatakan, apabila ada BUMN datang membantu agar dikoordinasikan dengan Pemerintah daerah, untuk menunjuk lokasi sasaran agar tidak terjadi tumpang tindih pemberian bantuan.
Baca juga: Pemkab Manggarai Barat jelaskan proyek Geothermal Wae Sano kepada warga
"Apalagi kalau jenis bantuannya sama," kata Bupati Herybertus.