Waingapu, NTT (AntaraNews NTT) - Ribuan pengunjung dari kalangan masyarakat lokal maupun wisatawan domestik dan mancanegara merayakan parade 1001 kuda sandelwood di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (12/7).
Pantauan Antara menunjukkan bahwa pergelaran parade 1001 kuda sandelwood dimulai sekitar Pukul 15.00 WITA berlokasi di kawasan padang sabana sekitar Perbukitan Walakiri, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur.
Ribuan penunggang kuda sandelwood secara beriringan melintasi padang sabana menuju Pantai Walakiri yang berjarak sekitar 3 kilometer dan disaksikan ribuan pengunjung yang datang.
Turut hadir pula Deputi Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gede Pinata, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, pimpinan dan pejabat pemerintah daerah setempat, serta kalangan para pelaku usaha pariwisata.
"Parade 1001 kuda sandelwood merupakan branding utama yang diciptakan pemerintah daerah untuk mengangkat pariwisata di Pulau Sumba ke pentas nasional maupun internasional," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu.
Ia menjelaskan, nuansa parade kali ini berbeda dari tahun sebelumnya?berbeda karena digelar di padang sabana dengan sajian pemandangan?alam bukit dan lembah yang indah dan eksotik.
Baca juga: Jokowi Dapat Hadiah Dua Ekor Kuda Sandelwood
Para peserta parade 1001 kuda sandelwood yang digelar di kawasan padang sabana perbukitan Walakiri, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (12/7). (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)
"Secara koreografi lokasi ini dinilai lebih menarik di mata wisatawan sehingha parade kuda di Sumba Timur ini sengaja tidak digelar di perkotaan melainkan di padang sabana," katanya.
Ia menjelaskan branding kegiatan parade ini menjadi kekuatan tersendiri?karena menampilkan kuda sandelwood yang terkenal sebagai kuda beban yang tangguh dan perkasa yang?hanya ditemukan di Pulau Sumba.
Marius optimistis kegiatan parade yang dipadukan dengan festival tenun ikat Sumba dan sudah menjadi agenda pariwisata nasional ini seiring waktu?akan semakin membesarkan pariwisata Pulau Sumba di pentas dunia.
"Sudah terbukti dan bisa kita saksikan ada ribuan pengunjung baik dari kalangan wisatawan lokal, domestik, dan mancanegara juga hadir menyaksikan kegiatan ini," katanya.
Ia menambahkan, selain sebagai promosi pariwisata, kegiatan parade ini juga untuk mempopulerkan potensi Pulau Sumba sebagai lumbung ternak di Nusa Tenggara Timur.
"Kita ingin memperkenalkan di mata dunia bahwa Sumba tidak hanya kuda sandelwood tapi juga memiliki berbagai jenis ternak lainnya. Harapan kami ini bisa menarik minat para investor untuk datang berinvestasi," kata Marius.
Baca juga: Populasi Kuda Sandelwood Terus Menurun
Peserta parade 1001 kuda Sandelwood di Sumba Timur, Kamis (12/7). (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)
Pantauan Antara menunjukkan bahwa pergelaran parade 1001 kuda sandelwood dimulai sekitar Pukul 15.00 WITA berlokasi di kawasan padang sabana sekitar Perbukitan Walakiri, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur.
Ribuan penunggang kuda sandelwood secara beriringan melintasi padang sabana menuju Pantai Walakiri yang berjarak sekitar 3 kilometer dan disaksikan ribuan pengunjung yang datang.
Turut hadir pula Deputi Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gede Pinata, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, pimpinan dan pejabat pemerintah daerah setempat, serta kalangan para pelaku usaha pariwisata.
"Parade 1001 kuda sandelwood merupakan branding utama yang diciptakan pemerintah daerah untuk mengangkat pariwisata di Pulau Sumba ke pentas nasional maupun internasional," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu.
Ia menjelaskan, nuansa parade kali ini berbeda dari tahun sebelumnya?berbeda karena digelar di padang sabana dengan sajian pemandangan?alam bukit dan lembah yang indah dan eksotik.
Baca juga: Jokowi Dapat Hadiah Dua Ekor Kuda Sandelwood
Ia menjelaskan branding kegiatan parade ini menjadi kekuatan tersendiri?karena menampilkan kuda sandelwood yang terkenal sebagai kuda beban yang tangguh dan perkasa yang?hanya ditemukan di Pulau Sumba.
Marius optimistis kegiatan parade yang dipadukan dengan festival tenun ikat Sumba dan sudah menjadi agenda pariwisata nasional ini seiring waktu?akan semakin membesarkan pariwisata Pulau Sumba di pentas dunia.
"Sudah terbukti dan bisa kita saksikan ada ribuan pengunjung baik dari kalangan wisatawan lokal, domestik, dan mancanegara juga hadir menyaksikan kegiatan ini," katanya.
Ia menambahkan, selain sebagai promosi pariwisata, kegiatan parade ini juga untuk mempopulerkan potensi Pulau Sumba sebagai lumbung ternak di Nusa Tenggara Timur.
"Kita ingin memperkenalkan di mata dunia bahwa Sumba tidak hanya kuda sandelwood tapi juga memiliki berbagai jenis ternak lainnya. Harapan kami ini bisa menarik minat para investor untuk datang berinvestasi," kata Marius.
Baca juga: Populasi Kuda Sandelwood Terus Menurun