Kupang (AntaraNews NTT) - Tokoh masyarakat Timor Timur Felisberto Amaral mendorong Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendamaikan dua kelompok yang bertikai di Desa Oebelo sehingga konflik berdarah yang telah menewaskan dua korban jiwa itu bisa segera diakhiri.

"Upaya perdamaian perlu segera dilakukan oleh pemerintah, sehingga konflik melibatkan warga lokal dan warga Timtim di Oebelo itu tidak berkepanjangan," kata Felisberto Amaral kepada Antara di Kupang, Senin (27/8).

Amaral menegaskan itu terkait upaya menyelesaian konflik warga lokal dengan warga Timtim di Kecamatan Kupang Tengah yang menyebabkan dua korban dari kedua kelompok yang bertikai tewas.

Ia mengatakan, upaya perdamaian yang dilakukan Pemerintah Kabupaten kupang itu perlu segera diwujudnyatakan secara tuntas sehingga tidak terulang kembali.

"Konteks penyelesaian dilakukan sesuai akar persoalan. Jangan merembet pada persoalan lain karena dapat memunculkan persoalan baru," kata Amaral yang juga Kepala Dinas Sosial Kota Kupang itu.

Baca juga: Ratusan warga Tanah Merah mengungsi akibat konflik

Menurut dia, dalam penyelesaian konflik di Oebelo perlu melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat sehingga konflik diselesaikan dengan baik dan tuntas.

Amaral mengatakan, warga Timtim di Kabupaten Kupang bukan lagi sebagai warga pendatangan, namun merupakan warga Indonesia yang tinggal di NTT.

Terkait rencana relokasi terhadap warga Timtim, menurut dia, tidak perlu dilakukan karena status warga Timtim bukan sebagai pengungsi seperti tahun 1999.

"Kami sudah menjadi warga negara Indonesia dan warga Timtim di Kabupaten Kupang sudah menyatu dengan warga lokal secara baik, sehingga tidak perlu dilakukan relokasi," katanya menegaskan.

Sementara itu, Kapolres Kupang AKBP Indera Gunawan mengatakan, aparat Kepolisian belum menetapkan tersangka terkait konflik di Oebelo yang menyebabkan dua korban tewas dan sejumlah warga terluka akibat sabetan benda tajam.

"Kami masih fokus mengendalikan situasi keamanan agar dua kelompok menjadi tenang sehingga tidak ada bentrokan lanjutan," kata Indera Gunawan dan menambahkan anggota Reskrim Polres Kupang tengah mengumpulkan keterangan untuk kepentingan penyidikan.

Baca juga: Bentrokan di Kupang sebabkan dua orang tewas

Pewarta : Benediktus Jahang
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024