Kupang (AntaraNews NTT) - Cakupan imunisasi campak rubella (Measles-Rubella/MR) di Provinsi Nusa Tenggara Timur baru mencapai 92 persen, dan akan terus digenjot oleh Dinas Kesehatan setempat agar bisa mencapai 100 persen pada akhir Oktober 2018.
"Sampai dengan saat ini capaian MR di NTT sudah mencapai 92 persen... Dan kami akan genjot terus agar sampai 31 Oktober bisa mencapai 100 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur dr Dominikus Mere kepada Antara di Kupang, Jumat (12/10).
Ia menjelaskan cakupan imunisasi MR di Kabupaten Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, Alor dan Sikka sudah mencapai 95 persen.
"Kalau cakupan imunisasi MR di Timor Tengah Utara dan Timor Tengah Selatan bahkan sudah mencapai 100 persen lebih. Sedang, di Sumba Barat 98 persen, Sumba Tengah 95,16 Persen, dan Sumba Timur 95,34 persen, Alor 97,3 persen, serta Sikka 96 persen," katanya.
Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, Nusa Tenggara Timur saat ini secara nasional berada pada peringkat ketiga dengan cakupan imunisasi MR tertinggi setelah Bali dan Papua Barat.
Baca juga: Imunisasi MR di NTT baru mencapai 76,17 persen
Dominikus mengatakan kendala pelaksanaan imunisasi hanya ada di Kabupaten Manggarai Barat, tempat sejumlah warga menolak pemberian vaksinasi MR.
"Tapi kami akan terus berusaha agar anak-anak di daerah itu bisa mendapatkan imunisasi MR. Informasi yang diperoleh ada kurang lebih 6.000 anak yang belum mendapatkan imunisasi," katanya.
"Kami akan berusaha agar anak-anak di daerah itu bisa mendapatkan imunisasi MR. Saat ini kami juga bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam mendukung pencapaian pemberian vaksinasi MR sampai 100 persen," tuturnya.
Seorang dokter sedang menyuntikkan vaksin Measle-Rubella (MR) kepada seorang bayi di salah satu Puskesmas di Kota Kupang, NTT, Rabu (19/9). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
"Sampai dengan saat ini capaian MR di NTT sudah mencapai 92 persen... Dan kami akan genjot terus agar sampai 31 Oktober bisa mencapai 100 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur dr Dominikus Mere kepada Antara di Kupang, Jumat (12/10).
Ia menjelaskan cakupan imunisasi MR di Kabupaten Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, Alor dan Sikka sudah mencapai 95 persen.
"Kalau cakupan imunisasi MR di Timor Tengah Utara dan Timor Tengah Selatan bahkan sudah mencapai 100 persen lebih. Sedang, di Sumba Barat 98 persen, Sumba Tengah 95,16 Persen, dan Sumba Timur 95,34 persen, Alor 97,3 persen, serta Sikka 96 persen," katanya.
Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, Nusa Tenggara Timur saat ini secara nasional berada pada peringkat ketiga dengan cakupan imunisasi MR tertinggi setelah Bali dan Papua Barat.
Baca juga: Imunisasi MR di NTT baru mencapai 76,17 persen
Dominikus mengatakan kendala pelaksanaan imunisasi hanya ada di Kabupaten Manggarai Barat, tempat sejumlah warga menolak pemberian vaksinasi MR.
"Tapi kami akan terus berusaha agar anak-anak di daerah itu bisa mendapatkan imunisasi MR. Informasi yang diperoleh ada kurang lebih 6.000 anak yang belum mendapatkan imunisasi," katanya.
"Kami akan berusaha agar anak-anak di daerah itu bisa mendapatkan imunisasi MR. Saat ini kami juga bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam mendukung pencapaian pemberian vaksinasi MR sampai 100 persen," tuturnya.