Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengimbau warga mewaspadai kebakaran hutan dan lahan sebagai dampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini di daerah setempat.

"Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Surat Bupati Manggarai Barat mengimbau warga untuk waspada kekeringan yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan serta kebakaran pemukiman," kata Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng di Labuan Bajo, Rabu, (24/8/2022).

Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat telah mengeluarkan surat imbauan kewaspadaan bencana kekeringan yang berdampak pada kebakaran hutan dan lahan di daerah itu sebagai tindak lanjut dari peringatan dini waspada kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan yang dikeluarkan oleh BMKG.

Ia juga meminta pemilik ladang dalam aktivitas mereka sehari-hari tidak membakar lahan karena bisa menimbulkan kebakaran luas hingga areal hutan dan pemukiman warga.

Untuk itu, katanya, perlu kesepakatan bersama warga dalam satu desa atau kampung agar tidak membakar lahan dari sisa rumput maupun ranting kayu saat membuka lahan baru atau mengerjakan lahan garapan.

Pemkab setempat juga menyatakan pentingnya pembentukan Posko Siaga Bencana Kebakaran di setiap desa guna mengantisipasi keadaan darurat berupa kebakaran hutan dan lahan.

Jika terjadi kebakaran pada suatu lokasi, Weng mengharapkan warga melapor ke aparat desa atau posko kecamatan yang telah dibentuk itu sembari berkoordinasi dengan BPBD dan Satpol PP Manggarai Barat.

Selain itu, ia meminta warga mematikan api kompor dan tungku api setelah memasak serta memastikan kabel listrik terpasang dengan baik sehingga tidak menimbulkan korsleting karena dapat memicu kebakaran.

Warga juga diimbau tidak membuang puntung rokok di pinggir jalan karena berpotensi kebakaran di wilayah pinggiran jalan.

Selain itu, warga juga diminta tidak menyimpan bensin atau solar di dalam rumah dan tidak membakar sampah di area lahan kering guna mencegah kebakaran meluas.

Baca juga: Lahan kering terbakar di Labuan Bajo seluas 25 hektare

"Jika terjadi kebakaran, harus menghindar atau lari dengan arah yang berlawanan dengan arah datangnya angin. Dahulukan keselamatan jiwa dari pada keselamatan harta benda," kata dia.

Baca juga: BMKG sebut 96 persen wilayah NTT telah memasuki musim kemarau 2022

Surat imbauan bupati setempat tertanggal 23 Agustus 2022 melalui para camat itu untuk diteruskan kepada warga di wilayah masing-masing. Sebelumnya, kebakaran lahan terjadi di beberapa titik di Labuan Bajo pada Senin (22/8) malam.

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024