Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan hujan yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini dipicu adanya kelembaban udara dan suhu muka laut yang cukup hangat.
"Beberapa wilayah di NTT memiliki kelembaban udara di lapisan atas (700mb dan 500mb) yang cukup basah dan suhu muka laut yang cukup hangat. Kondisi menyebabkan peningkatan proses pembentukan awan hujan di beberapa wilayah di NTT," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Riris Eliza Helen di Kupang, Jumat (18/10).
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan penyebab terjadinya hujan deras yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Flores dalam beberapa hari terakhir ini pada puncak musim kemarau.
Menurut dia, beberapa wilayah di Pulau Flores yang mengalami hujan saat ini adalah termasuk dalam wilayah yang mengalami pembentukan awan hujan.
Baca juga: BMKG sebut satu ZOM di NTT masuki awal musim hujan Oktober ini
Baca juga: BMKG prakirakan terjadi hujan disertai petir mengguyur
Berdasarkan peringatan dini cuaca yang dikeluarkan Jumat (18/10) pukul 12.30 WITA, sejumlah wilayah di NTT berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Wilayah-wilayah itu adalah Reok Barat, Reok, Rahong Utara, Cibal Barat, Cibal, Ruteng, Langke Rembong, Wae Rii, Lelak, Satar Mese Utara, Satar Mese Barat, dan Satar mese di Kabupaten Manggara.
Wilayah Lambaleda, Lambaleda Utara, Lambaleda Selatan, Lambaleda Timur, Ranamese, Borong, Katakomba Utara, Katakomba, Congkar, Elar Selatan, Elar di Kabupaten Manggarai Timur, daan wilayah Riung Barat, Bajawa, Bajawa Utara, Aimere, Wolomeze di Kabupaten Ngada. Semuanya di Pulau Flores bagian barat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG paparkan penyebab hujan di Flores di puncak musim kemarau
Kelembaban udara dan suhu muka laut picu hujan di NTT
Beberapa wilayah di NTT memiliki kelembaban udara di lapisan atas (700mb dan 500mb) yang cukup basah dan suhu muka laut yang cukup hangat.