Bupati Mabar imbau warga antisipasi DBD saat musim hujan
...Kita harus melakukan upaya kewaspadaan dini. Ada kerja bakti serentak tanggal 11 November di seluruh lingkungan pada kelurahan/desa masing-masing, kata dia di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa, (8/11/2022)
Labuan Bajo (ANTARA) - Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengimbau warga untuk mengantisipasi penularan demam berdarah dengue (DBD) pada musim hujan dengan melakukan kewaspadaan dini di rumah, tempat kerja, tempat ibadah, hotel, restoran, dan tempat umum lainnya.
"Kita harus melakukan upaya kewaspadaan dini. Ada kerja bakti serentak tanggal 11 November di seluruh lingkungan pada kelurahan/desa masing-masing," kata dia di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa, (8/11/2022).
Penyakit DBD erat kaitannya dengan kebersihan lingkungan khususnya pada musim hujan. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus yang membawa virus dengue dan menetap pada genangan air bersih dan kotor.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Manggarai Barat, total kasus DBD selama bulan Oktober 66 kasus, sedangkan November 24 kasus.
Untuk semakin menekan angka penularan kasus DBD, Bupati Edi meminta warga untuk menguras, membersihkan, dan menutup rapat tempat penampungan air.
Selain itu, warga harus mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air hujan.
Ia meminta Dinas Kesehatan dan puskesmas untuk melakukan penyuluhan dan pembagian abate ke sekolah-sekolah. Warga juga diminta menggunakan kelambu dan obat anti nyamuk.
"Warga diimbau menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air," kata dia.
Dinas Kesehatan setempat gencar melakukan sosialisasi terkait Gerakan 3M Plus kepada masyarakat.
Baca juga: Dinkes: Demam berdarah dengue di Sikka capai 335 kasus
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat Fransiskus Dulla Kurniawan Gibbons mengatakan Gerakan 3M Plus dapat menjadi salah satu langkah efektif untuk menekan penularan virus dengue tersebut.
Baca juga: Dinkes Mabar apresiasi peran jumantik cegah DBD
Guna menyebarluaskan informasi itu, Dinkes membangun koordinasi dengan tokoh agama dan Dinas Pendidikan untuk menyosialisasikan hal tersebut pada tempat ibadah dan sekolah-sekolah.
"Yang sementara dirawat sekarang di RSUD Komodo sebanyak delapan pasien dan RS Siloam satu pasien," kata dia.
"Kita harus melakukan upaya kewaspadaan dini. Ada kerja bakti serentak tanggal 11 November di seluruh lingkungan pada kelurahan/desa masing-masing," kata dia di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa, (8/11/2022).
Penyakit DBD erat kaitannya dengan kebersihan lingkungan khususnya pada musim hujan. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus yang membawa virus dengue dan menetap pada genangan air bersih dan kotor.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Manggarai Barat, total kasus DBD selama bulan Oktober 66 kasus, sedangkan November 24 kasus.
Untuk semakin menekan angka penularan kasus DBD, Bupati Edi meminta warga untuk menguras, membersihkan, dan menutup rapat tempat penampungan air.
Selain itu, warga harus mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air hujan.
Ia meminta Dinas Kesehatan dan puskesmas untuk melakukan penyuluhan dan pembagian abate ke sekolah-sekolah. Warga juga diminta menggunakan kelambu dan obat anti nyamuk.
"Warga diimbau menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air," kata dia.
Dinas Kesehatan setempat gencar melakukan sosialisasi terkait Gerakan 3M Plus kepada masyarakat.
Baca juga: Dinkes: Demam berdarah dengue di Sikka capai 335 kasus
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat Fransiskus Dulla Kurniawan Gibbons mengatakan Gerakan 3M Plus dapat menjadi salah satu langkah efektif untuk menekan penularan virus dengue tersebut.
Baca juga: Dinkes Mabar apresiasi peran jumantik cegah DBD
Guna menyebarluaskan informasi itu, Dinkes membangun koordinasi dengan tokoh agama dan Dinas Pendidikan untuk menyosialisasikan hal tersebut pada tempat ibadah dan sekolah-sekolah.
"Yang sementara dirawat sekarang di RSUD Komodo sebanyak delapan pasien dan RS Siloam satu pasien," kata dia.