Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Jelamu mengatakan pemerintah berencana menerapkan tiket masuk ke kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) sebesar 500 dolar AS bagi setiap pengunjung.
"Selain pengunjung, kapal yang berlabuh di perairan TNK juga direncanakan akan dikenakan biaya sebesar 50.000 dolar," kata Marius Jelamu kepada Antara di Kupang, Selasa (27/11), terkait dengan rencana Pemda NTT ikut ambil bagian dalam pengelolaan kawasan TNK di Manggarai Barat.
Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat berkomitmen, pemerintahannya akan ikut mengelola kawasan wisata Taman Nasional Komodo agar objek wisata itu bisa memberikan keuntungan bagi pemerintah daerah.
"Harus dong (ambil bagian mengelola Taman Nasional Komodo). Dengan swasta saja bisa masa dengan Pemda tidak boleh," katanya.
Menurut Marius, sesuai dengan kebijakan Gubernur NTT dengan menempatkan sektor pariwisata sebagai prime mover atau penggerak pembangunan ekonomi NTT, maka salah satu langkah yang ditempuh yakni perhatian terhadap kawasan TNK.
"Jadi salah satu upaya yakni turut mengelola TNK, kemudian membenahi biaya masuk ke kawasan TNK. Sesuai apa yang disampaikan Bapak gubernur, bahwa biaya masuk itu bisa 500 Dollar setiap pengunjung," kata Marius.
Dijelaskan, selain biaya masuk, Pemerintah NTT juga berencana membenahi biaya singgah atau labuh dari kapal-kapal pengangkut wisatawan.
"Bagi kapal pengangkut wisatawan dikenakan biaya 50.000 dollar AS. Jadi bagi kapal pengangkut wisatawan dan berlabuh di perairan TNK juga dikenakan charge," katanya.
Baca juga: Gubernur berkomitmen ikut kelola wisata Komodo
Baca juga: Dubes Swajaya promosikan Labuan-TNK kepada investor Singapura
Tiket masuk ke TNK direncanakan 500 dolar/orang
"Selain pengunjung, kapal yang berlabuh di perairan TNK juga direncanakan akan dikenakan biaya sebesar 50.000 dolar," kata Marius Jelamu.