BI NTT fokus perkuat produksi pangan lewat UMKM binaan
Kantor perwakilan BI NTT telah memiliki 19 UMKM binaan dan 22 UMKM mitra binaan yang antara lain berfokus pada klaster ketahanan pangan strategis...
Kupang (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur fokus memperkuat produksi pangan melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan BI untuk mendukung upaya menjaga stabilitas inflasi di provinsi setempat.
"Kantor perwakilan BI NTT telah memiliki 19 UMKM binaan dan 22 UMKM mitra binaan yang antara lain berfokus pada klaster ketahanan pangan strategis, potensi ekspor, pendukung pariwisata, dan wira usaha binaan," kata Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BI NTT Donny H Heatubun dalam acara pertemuan tahunan Bank Indonesia 2022 di Kupang, Rabu, (30/11/2022).
Ia mengatakan pengembangan terhadap klaster ketahanan pangan menjadi perhatian BI untuk dapat berperan dalam menjaga ketahanan pangan di NTT.
Klaster binaan BI yang tersebar di berbagai wilayah NTT ini fokus pada pengembangan komoditas pangan antara lain beras, cabai, bawang merah, dan ternak sapi.
"Keberadaan klaster ini yang menjadi fokus untuk diperkuat dengan ke depan melalui pendampingan dan bantuan untuk meningkatkan produktivitas untuk mendukung pengendalian inflasi dan mendorong perekonomian daerah NTT," katanya.
Lebih lanjut, Donny menyinggung terkait keberadaan UMKM binaan BI di NTT juga telah memperoleh berbagai pencapaian baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ia mencontohkan seperti Kopi Arabika Flores Bajawa dan Rumah Tenun Ina Ndao yang berpartisipasi pada showcase forum exhibition di Expo Dubai pada Maret 2022.
"UMKM Kopi Arabika Bajawa juga telah melakukan pertemuan bisnis ke luar negeri dengan tujuan ekspor ke Amerika Serikat, Cina, Eropa, dan Australia," katanya.
Untuk perluasan jaringan pasar UMKM NTT pada skala nasional dan internasional, pihaknya juga telah memfasilitasi swhocase UMKM NTT pada beberapa acara besar seperti MotoGP 2022 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Paris Fashion Week di Paris, Perancis pada Juni 2022 lalu.
"Ini menunjukkan UMKM NTT memiliki kualitas yang mumpuni untuk bersaing di level global dan kami berharap ini dapat menjadi motivasi bagi UMKM lainnya di NTT," katanya.
Baca juga: BI catat pengguna sistem pembayaran QRIS di NTT capai 139.385
Baca juga: BI : Kenaikan harga ayam dan ikan picu inflasi di Kota Kupang
"Kantor perwakilan BI NTT telah memiliki 19 UMKM binaan dan 22 UMKM mitra binaan yang antara lain berfokus pada klaster ketahanan pangan strategis, potensi ekspor, pendukung pariwisata, dan wira usaha binaan," kata Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BI NTT Donny H Heatubun dalam acara pertemuan tahunan Bank Indonesia 2022 di Kupang, Rabu, (30/11/2022).
Ia mengatakan pengembangan terhadap klaster ketahanan pangan menjadi perhatian BI untuk dapat berperan dalam menjaga ketahanan pangan di NTT.
Klaster binaan BI yang tersebar di berbagai wilayah NTT ini fokus pada pengembangan komoditas pangan antara lain beras, cabai, bawang merah, dan ternak sapi.
"Keberadaan klaster ini yang menjadi fokus untuk diperkuat dengan ke depan melalui pendampingan dan bantuan untuk meningkatkan produktivitas untuk mendukung pengendalian inflasi dan mendorong perekonomian daerah NTT," katanya.
Lebih lanjut, Donny menyinggung terkait keberadaan UMKM binaan BI di NTT juga telah memperoleh berbagai pencapaian baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ia mencontohkan seperti Kopi Arabika Flores Bajawa dan Rumah Tenun Ina Ndao yang berpartisipasi pada showcase forum exhibition di Expo Dubai pada Maret 2022.
"UMKM Kopi Arabika Bajawa juga telah melakukan pertemuan bisnis ke luar negeri dengan tujuan ekspor ke Amerika Serikat, Cina, Eropa, dan Australia," katanya.
Untuk perluasan jaringan pasar UMKM NTT pada skala nasional dan internasional, pihaknya juga telah memfasilitasi swhocase UMKM NTT pada beberapa acara besar seperti MotoGP 2022 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Paris Fashion Week di Paris, Perancis pada Juni 2022 lalu.
"Ini menunjukkan UMKM NTT memiliki kualitas yang mumpuni untuk bersaing di level global dan kami berharap ini dapat menjadi motivasi bagi UMKM lainnya di NTT," katanya.
Baca juga: BI catat pengguna sistem pembayaran QRIS di NTT capai 139.385
Baca juga: BI : Kenaikan harga ayam dan ikan picu inflasi di Kota Kupang