Nagekeo perkuat kapasitas pemandu ekowisata

id nagekeo,ntt,pariwisata,mangrove

Nagekeo perkuat kapasitas pemandu ekowisata

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kabupaten Nagekeo, NTT membuat pelatihan untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia pemandu ekowisata sebagai penggerak pariwisata, Mbay, Senin (5/12/2022). (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

Kami fokus pada wisata mangrove di wilayah pesisir utara Flores yang menjadi potensi atau daya tarik wisata alam...
Labuan Bajo (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) pemandu ekowisata sebagai penggerak pariwisata di kabupaten tersebut.

"Kami fokus pada wisata mangrove di wilayah pesisir utara Flores yang menjadi potensi atau daya tarik wisata alam," kata Kepala Disparekraf Nagekeo Silvester Teda Sada ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Senin  (5/12/2022).

Kegiatan yang berlangsung hingga tanggal 7 Desember itu merupakan salah satu dari delapan tema yang dialokasikan dari dana alokasi khusus (DAK) non fisik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI sejak 2019. Para peserta yang terlibat dalam delapan tema itu sebanyak 840 peserta.

Silvester pun menjelaskan pelatihan itu diberikan pemerintah sebagai upaya mendorong peserta untuk mencintai alam dan melestarikan hutan bakau.

"Para pemandu diharapkan bisa mempromosikan daya tarik susur mangrove kepada wisatawan, sehingga wisatawan bisa menikmati perjalanan di tengah mangrove," katanya.

Silvester menerangkan pelatihan itu akan diisi dengan praktek lapangan sebagai pemandu wisata hutan mangrove sekaligus menanam mangrove di lokasi objek wisata Mangrove Marapokot.

Dia berharap peserta pelatihan bisa mengenal tentang kepariwisataan dengan segala jenis usaha wisata di masyarakat dan dibekali dengan standar dasar kepariwisataan yang disebut sapta pesona.

"Kami beri nama Atebesi Raka atau Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan. Ini hal dasar yang diberikan terhadap orang yang berkecimpung dalam dunia pariwisata," ujar Silvester.

Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja berharap peserta bisa mengembangkan diri setelah mengikuti pelatihan pemandu agrowisata. Dia menyebut Nagekeo memiliki banyak potensi wisata yang masih harus terus dipromosikan.

"Pemerintah terus berupaya membuka ruang berusaha untuk masyarakat. Minimal, para peserta bisa membuat dulu untuk diri sendiri. Pemerintah dan masyarakat merasa rugi kalau pulang dari sini tidak berbuat apa-apa," kata Marianus menegaskan.

Baca juga: Bupati Mabar tekankan pentingnya sinergi UMKM dan BUMDes

Baca juga: Komunitas lokal Lembata buka paket wisata untuk aksi bedah rumah