Kader Gerindra harus tonjolkan kampanye damai

id Gerindra

Kader Gerindra harus tonjolkan kampanye damai

Ketua DPD Partai Gerindra NTT Esthon Foenay (kedua dari kiri) saat memberikan pembekalan kepada para kader Gerindra di Kupang, Kamis, (10/1). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Nusa Tenggara Timur mengimbau para kadernya untuk selalu melakukan kampanye damai jelang Pemilu 2019 yang akan dilaksanakan pada 17 April mendatang.
Kupang (ANTARA News NTT) - Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Nusa Tenggara Timur mengimbau para kadernya untuk selalu melakukan kampanye damai jelang Pemilu 2019 yang akan dilaksanakan pada 17 April mendatang.

"Dalam Konferensi Nasioanl Partai Gerindra di Sentul pada 17 Desember 2018 lalu hal ini sudah disampaikan kepada kami, dan hari ini kami sampaikan pada para kader di NTT," kata Ketua DPP Partai Gerindra Fary Djemi Francis kepada wartawan di Kupang, Jumat (11/1).

Fary menjelaskan bahwa kader Gerindra diminta untuk tidak terpancing isu yang membuat hubungan antarsesama di pesta demokrasi terpecah belah.

"Jangan terpancing dengan berbagai isu-isu yang bisa saja membuat hubungan antarsesama kita, antartetangga dan antarsaudara kita terpecah belah," ujar dia.

Fary menjelaskan dalam konferensi Nasional itu juga Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyatakan bahwa dirinya bersama Calon Presiden Prabowo Subianto mempunyai komitmen untuk menjaga seluruh warga Indonesia apapun suku dan ras serta budayanya jika diberikan kesempatan untuk memimpin Indonesia.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra NTT Esthon Foenay mengatakan bahwa kader Gerindra harus menjadi ujung tombak dalam melaksanakan kampanye damai, menolak hoaks, serta kampanye hitam.

Baca juga: Esthon: Prabowo punya andil bangun NTT

"Seluruh kader diminta untuk tetap tenang dan terus bekerja, sebab saat ini partai ini sudah berjalan sesuai dengan jalannya, atau sudah on the track," kata dia.

Mantan Wakil Gubernur NTT ini menegaskan bahwa pemilu adalah pesta demokrasi. Pestanya masyarakat Indonesia sehingga harus dijaga secara bersama-sama.

"Saya selalu menekankan bahwa memilih pemimpin negeri ini hanya beberapa waktu saja, jadi jangan sampai kemudian pada akhirnya bermusuhan. Dalam politik kita berkompetisi, tetapi dalam Tuhan kita semua bersaudara," demikian Esthon Foenay.

Baca juga: Prabowo hadiri Natal Gerindra di Atambua