Artikel - Menjadikan PLTS atap sumber EBT pada masa depan
...Pada akhirnya, meskipun PLTS atap terbilang mahal, ke depan tetap menjadi kebutuhan yang tak terhindarkan di kala sumber energi fosil kian langka
Untuk Maluku, program PLTS atap sudah mulai diperkenalkan sejak tahun 2020 melalui Dirjen EBTKE Kementerian ESDM. Pada tahun itu telah terpasang PLTS atap dengan total daya sebesar 190 kWp (kiloWatt peak) pada enam gedung milik pemerintah daerah.
Kemudian pada 2022 juga telah terpasang di dua unit gedung pemerintah dengan total daya 50 kWp.
Selain yang dibangun Kementerian ESDM, program NZ-Mates juga sudah membangun satu unit laboratorium PLTS atap di Fakultas Teknik Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.
PLTS atap tersebut sangat membantu karena tagihan bulanan listrik PLN menurun hingga 40 persen sesuai hasil evaluasi Dinas ESDM Maluku.
"Dengan memasang PLTS atap maka kita juga berkontribusi dalam pemanfaatan dan pengelolaan energi modern, yakni sumber daya energi terbarukan yang tidak pernah akan habis," ujar Pelakaana Harian Kadis ESDM Maluku Said Latupono
Sumber daya energi fosil atau konvensional berupa minyak Bumi Indonesia diperkirakan akan habis antara 10 hingga 15 tahun mendatang sehingga perlu beralih ke energi baru. Ini merupakan langkah strategis untuk ketahanan energi saat ini dan mendatang.
Apalagi pemanfaatan PLTS atap ini juga mampu mengurangi emisi karbon. Oleh karena itu Pemprov Maluku menyambut positif sosialisasi PLTS atap sebagai sumber energi.
Langkah tersebut sesuai dengan program pemerintah dalam mendorong pemanfaatan energi terbarukan yaitu gerakan sejuta PLTS atap untuk gedung pemerintah, sosial, rumah tangga, serta industri.
Isu lingkungan terutama krisis energi berbahan fosil hingga pemanasan global makin menguat di berbagai belahan Bumi karena dampaknya kian nyata dirasakan manusia di planet ini.
BBM dan batu bara sejauh ini masih menjadi sumber utama pembangkit listrik di dunia meski disadari penggunaan sumber energi tersebut tidak ramah lingkungan.
Guna mendorong capaian EBT, pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi pemanfaatannya secara masif, salah satunya berupa pengaturan dan insentif yang menarik bagi masyarakat yang memasang PLTS atap.
Penurunan EGRK
Kemudian pada 2022 juga telah terpasang di dua unit gedung pemerintah dengan total daya 50 kWp.
Selain yang dibangun Kementerian ESDM, program NZ-Mates juga sudah membangun satu unit laboratorium PLTS atap di Fakultas Teknik Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.
PLTS atap tersebut sangat membantu karena tagihan bulanan listrik PLN menurun hingga 40 persen sesuai hasil evaluasi Dinas ESDM Maluku.
"Dengan memasang PLTS atap maka kita juga berkontribusi dalam pemanfaatan dan pengelolaan energi modern, yakni sumber daya energi terbarukan yang tidak pernah akan habis," ujar Pelakaana Harian Kadis ESDM Maluku Said Latupono
Sumber daya energi fosil atau konvensional berupa minyak Bumi Indonesia diperkirakan akan habis antara 10 hingga 15 tahun mendatang sehingga perlu beralih ke energi baru. Ini merupakan langkah strategis untuk ketahanan energi saat ini dan mendatang.
Apalagi pemanfaatan PLTS atap ini juga mampu mengurangi emisi karbon. Oleh karena itu Pemprov Maluku menyambut positif sosialisasi PLTS atap sebagai sumber energi.
Langkah tersebut sesuai dengan program pemerintah dalam mendorong pemanfaatan energi terbarukan yaitu gerakan sejuta PLTS atap untuk gedung pemerintah, sosial, rumah tangga, serta industri.
Isu lingkungan terutama krisis energi berbahan fosil hingga pemanasan global makin menguat di berbagai belahan Bumi karena dampaknya kian nyata dirasakan manusia di planet ini.
BBM dan batu bara sejauh ini masih menjadi sumber utama pembangkit listrik di dunia meski disadari penggunaan sumber energi tersebut tidak ramah lingkungan.
Guna mendorong capaian EBT, pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi pemanfaatannya secara masif, salah satunya berupa pengaturan dan insentif yang menarik bagi masyarakat yang memasang PLTS atap.
Penurunan EGRK