Artikel - Melihat lebih dekat Kuil Matahari Modhera di India
...Mungkin tidak ada energi yang lebih bersih dan tidak terbatas, selain tenaga surya yang dapat digunakan India untuk memenuhi kebutuhan energinya yang sangat besar dan pada saat yang sama melindungi rakyat dan lingkungannya
Kuil Matahari Modhera tampak luar biasa, tidak hanya karena proporsinya yang bagus dan daya tarik estetisnya, tetapi juga karena integrasi yang harmonis antara hiasan reliknya dengan skema arsitekturalnya.
Kuil Matahari Modhera, yang dibangun dengan sistem interlocking, terdiri dari 3 elemen terpisah.
Elemen pertama, adalah kompleks kuil utama, termasuk tempat suci dengan tempat untuk berjalan, terutama lorong, di sekitar apsis di kuil, dan serambi.
Elemen kedua, adalah aula pertemuan terpisah dengan torana di depan aula dansa. Torana adalah gerbang hias berbentuk melengkung yang didirikan untuk tujuan seremonial dalam agama Hindu.
Elemen ketiga, adalah sebuah tangki berbentuk persegi panjang besar yang dihiasi dengan banyak miniatur tempat pemujaan.
Tempat suci yang tertutup di kuil itu memiliki susunan segi delapan terbentuk dari tiang-tiang tinggi yang didekorasi dengan elegan dengan lengkungan torana hias. Dinding polos tempat suci itu dihiasi relung-relung berisi gambar 12 Aditya.
Dalam agama Hindu, Aditya mengacu pada keturunan Aditi, yakni dewi yang mewakili ketidakterbatasan. Nama Aditya dalam bentuk tunggal merujuk pada dewa matahari (Surya).
"Sebanyak 12 kumpulan patung Dewa Matahari dibuat mengelilingi kompleks kuil, dan setiap kumpulan terdiri dari 7 sosok patung," jelas Popat.
Ketujuh sosok patung itu, termasuk Brahma, Wisnu, Varaha, Trivikram, Narsimha, Krishna-Sudama, Sheshasayi Wisnu.
"Hal itu menyimbolkan 7 hari dalam seminggu dan 12 bulan dalam setahun," ujar Popat.
Selanjutnya, aula pertemuan kuil itu digambarkan sebagai "tumpukan kemegahan berpilar yang luar biasa", yang dapat dimasuki dari setiap arah mata angin.
Di depan aula pertemuan ke arah timur berdiri torana besar, yang menghadap ke bangunan tangki berbentuk persegi panjang yang dikenal sebagai "Surya kunda" yang berukuran sekitar 53-54 meter sepanjang utara-selatan dan 36-37 meter sepanjang timur-barat yang dapat dimasuki melalui sejumlah tangga besar.
Ruang bawah tanah kuil itu adalah ilustrasi dan mewakili semua kemungkinan cetakan patung. Bagian dinding kuil berisi beberapa panel surya, ashtadikpalas, kepala penjaga delapan penjuru mata angin, berbagai bentuk gauri dan bidadari penari, pemusik, dan patung asmara.
Di kuil itu, terdapat Dewa Matahari dalam pose sama bhanga (membungkuk), dalam kereta yang ditarik oleh tujuh kuda, dengan dua bunga teratai yang digenggam di tangannya.
Kuil Matahari di Modhera memiliki langit-langit tipe samatala dengan ukiran motif bunga dan figural. Di bagian auditorium, ada empat langit-langit yang menggambarkan adegan dari Ramayana dan Mahabharata.
Sayangnya, sikhar sekaligus gambar utama kuil itu sudah rusak dan hilang.
"Namun, kami ingin memastikan untuk tidak melakukan perbaikan, kecuali sang pemahat memang benar-benar ahli dalam membuat replika," ucap Popat.
Inspirasi
Kuil Matahari Modhera, yang dibangun dengan sistem interlocking, terdiri dari 3 elemen terpisah.
Elemen pertama, adalah kompleks kuil utama, termasuk tempat suci dengan tempat untuk berjalan, terutama lorong, di sekitar apsis di kuil, dan serambi.
Elemen kedua, adalah aula pertemuan terpisah dengan torana di depan aula dansa. Torana adalah gerbang hias berbentuk melengkung yang didirikan untuk tujuan seremonial dalam agama Hindu.
Elemen ketiga, adalah sebuah tangki berbentuk persegi panjang besar yang dihiasi dengan banyak miniatur tempat pemujaan.
Tempat suci yang tertutup di kuil itu memiliki susunan segi delapan terbentuk dari tiang-tiang tinggi yang didekorasi dengan elegan dengan lengkungan torana hias. Dinding polos tempat suci itu dihiasi relung-relung berisi gambar 12 Aditya.
Dalam agama Hindu, Aditya mengacu pada keturunan Aditi, yakni dewi yang mewakili ketidakterbatasan. Nama Aditya dalam bentuk tunggal merujuk pada dewa matahari (Surya).
"Sebanyak 12 kumpulan patung Dewa Matahari dibuat mengelilingi kompleks kuil, dan setiap kumpulan terdiri dari 7 sosok patung," jelas Popat.
Ketujuh sosok patung itu, termasuk Brahma, Wisnu, Varaha, Trivikram, Narsimha, Krishna-Sudama, Sheshasayi Wisnu.
"Hal itu menyimbolkan 7 hari dalam seminggu dan 12 bulan dalam setahun," ujar Popat.
Selanjutnya, aula pertemuan kuil itu digambarkan sebagai "tumpukan kemegahan berpilar yang luar biasa", yang dapat dimasuki dari setiap arah mata angin.
Di depan aula pertemuan ke arah timur berdiri torana besar, yang menghadap ke bangunan tangki berbentuk persegi panjang yang dikenal sebagai "Surya kunda" yang berukuran sekitar 53-54 meter sepanjang utara-selatan dan 36-37 meter sepanjang timur-barat yang dapat dimasuki melalui sejumlah tangga besar.
Ruang bawah tanah kuil itu adalah ilustrasi dan mewakili semua kemungkinan cetakan patung. Bagian dinding kuil berisi beberapa panel surya, ashtadikpalas, kepala penjaga delapan penjuru mata angin, berbagai bentuk gauri dan bidadari penari, pemusik, dan patung asmara.
Di kuil itu, terdapat Dewa Matahari dalam pose sama bhanga (membungkuk), dalam kereta yang ditarik oleh tujuh kuda, dengan dua bunga teratai yang digenggam di tangannya.
Kuil Matahari di Modhera memiliki langit-langit tipe samatala dengan ukiran motif bunga dan figural. Di bagian auditorium, ada empat langit-langit yang menggambarkan adegan dari Ramayana dan Mahabharata.
Sayangnya, sikhar sekaligus gambar utama kuil itu sudah rusak dan hilang.
"Namun, kami ingin memastikan untuk tidak melakukan perbaikan, kecuali sang pemahat memang benar-benar ahli dalam membuat replika," ucap Popat.
Inspirasi