Waikabubak (ANTARA) - Sebanyak 30 guru dan kepala sekolah SD dan PAUD di Kabupaten Sumba Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur telah mengikuti pelatihan pemanfaatan teknologi pembelajaran, serta pelatihan berbasis lokal, inklusif.
"Pelatihan yang digelar "Rumah Belajar Sumba", dilaksanakan dengan metode sinkron dan asinkron untuk tenaga pendidik dan kepala sekolah dalam mendukung kemampuan literasi dan numerasi siswa di daerah itu," kata Chief of Program Impact Creation - Save the Children Indonesia Rosianto Hamid di Waikabubak,Kabupaten Sumba Barat, Rabu, (6/9/2023).
Rumah Belajar Sumba yang dibangun Save the Children Indonesia, telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memudahkan para guru dalam mengakses kurikulum maupun teknologi pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, tambahnya.
Save the Children Indonesia telah membangun "Rumah Belajar Sumba" sebuah ruang belajar pertama di Sumba Barat yang hadir dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan teknologi dalam mendukung pembangunan sektor pendidikan di Kabupaten Sumba Barat.
Ia mengatakan sebanyak 30 guru PAUD dan TK dan guru SD kelas 1 dan 2 mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas mengajar dan dapat mengakses secara mandiri kurikulum maupun modul pengajaran pada komputer yang tersedia di Rumah Belajar Sumba.
Dikatakannya pembangunan Rumah Belajar dapat terwujud berkat upaya kolaboratif bersama Pemerintah Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Tengah, pemerintah desa, komunitas lokal, serta seluruh mitra yang bergabung bersama untuk mewujudkan inisiatif ini.
Rumah Belajar Sumba merupakan bagian dari program bantuan Save the Children di Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Tengah.
"Program ini telah berjalan sejak tahun 2014 dan akan berlangsung hingga tahun 2024 yang bertujuan untuk memenuhi hak anak atas kesehatan dan kesejahteraan serta memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk bertahan hidup, belajar, dan dilindungi," kata Rosianto Hamid.
Dia mengatakan program ini bertujuan untuk menjangkau 100.000 anak dan komunitas terkait anak dengan durasi program selama 10 tahun untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan anak- anak di Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Tengah.
Sementara itu Maria Imakulata Ate guru dari SDK Waetabula III Kabupaten Sumba Barat mengaku sangat bersyukur bisa ikut dalam pelatihan peningkatan kapasitas guru yang dilakukan Save the Children Indonesia dalam mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah.
"Kami sangat terbantu dengan pelatihan yang dilaksanakan Save the Children Indonesia sehingga dalam kegiatan pembelajaran di sekolah lebih mudah dalam mengarahkan para siswa," kata Maria Imakulata Ate.
Menurut dia hasil pelatihan yang dilaksanakan di "Rumah Belajar Sumba" sangat bermanfaat terutama untuk meningkatkan kemampuan literasi, numerasi dan pembentukan akhlak anak.
Baca juga: Mengenali gaya anak belajar untuk optimalkan potensinya
Kepala Sekolah SDN Wekero Kabupaten Sumba Barat Yayuk Nubatonis yang juga mengikuti pelatihan kapasitas di "Rumah Belajar Sumba" mengatakan pelatihan yang diberikan sangat membantu para guru dalam kegiatan pembelajaran bagi siswa.
"Kami mengikuti pelatihan IT, modul termasuk bagaimana menyusun perangkat pembelajaran maupun metode pembelajaran yang baru untuk diterapkan di sekolah," kata Yayuk Nubatonis.
Baca juga: Rumah belajar Sumba tingkatkan literasi siswa, kata Wabup Sumba Barat
Puluhan guru di Sumba Barat ikut pelatihan teknologi pembelajaran
...Kami sangat terbantu dengan pelatihan yang dilaksanakan Save the Children Indonesia sehingga dalam kegiatan pembelajaran di sekolah lebih mudah dalam mengarahkan para siswa