Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyoroti adanya peristiwa guru mengaji yang dituntut sebesar Rp25 juta oleh wali muridnya.
Ditemui di Kantor PBNU, Jakarta, Senin, pria yang akrab disapa Gus Yahya itu mengatakan fenomena ini cukup meluas di masyarakat Indonesia, di mana para guru kurang mendapatkan apresiasi dari para peserta didik, sekaligus orang tua mereka.
"Saya kira pelajaran dari sini adalah bahwa mari kita sebagai orang tua yang menitipkan anak-anaknya kepada guru, untuk mendapat pendidikan dari guru, kita harus punya apresiasi yang lebih," katanya.
Terlebih, ucap Gus Yahya, guru-guru Madrasah Diniyah Takmiliyah umumnya hanya memiliki fasilitas kesejahteraan yang amat minim.
Di samping itu, ia juga mengajak kepada para guru untuk senantiasa meningkatkan kecakapannya dalam mengajar dan mendidik anak, guna menghindari hal serupa terulang kembali.
"(Hendaknya guru) mengembangkan kemampuan mendidiknya dan menghindari hal-hal yang bisa menjadi masalah, termasuk hal-hal yang dianggap sebagai perundungan atau kekerasan dan lain sebagainya," ujar Gus Yahya.
Diketahui, seorang guru Madrasah Diniyah Takmiliyah di Demak, Jawa Tengah berinisial AZ mengaku dirinya dimintai uang sebesar Rp25 juta sebagai uang damai usai dirinya memberi peringatan kepada salah seorang anak didiknya.
Berdasarkan penuturannya, saat itu AZ sedang mengajar di dalam kelas. Namun di kelas lainnya, ada murid yang saling lempar sandal, di mana kemudian sandal itu mengenai pecinya.
"Saya memberikan peringatan apabila tidak ada yang mengaku akan saya bawa ke kantor. Kemudian para siswa ini menunjuk (salah satu) siswa ini. Lalu saya keplak (tampar), itu menampar mendidik, tidak ada 30 tahun menampar sampai gosong atau luka tidak ada, tidak pernah," ucap AZ.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar mengapresiasi peran ustaz dan ustazah di Madrasah Diniyah Takmiliyah yang tersebar di 107.715 lokasi di Indonesia.
Ia menyebutkan kesejahteraan ustaz dan ustazah yang mendidik 3.287.745 santri Madrasah Diniyah Takmiliyah se-Indonesia itu harus diperhatikan, sebab mereka berperan besar dalam pembentukan karakter seorang anak untuk menjadi SDM unggul.
"Mulai tahun depan kita akan melakukan perubahan. Ini tidak boleh menzalimi mereka (ustaz di Madrasah Diniyah Takmiliyah), karena mereka-mereka inilah sebetulnya yang disebut tidak populer di bumi, tapi artis di langit." tutur Nasaruddin Umar (19/7).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Guru ngaji kena tuntutan Rp25 juta, PBNU imbau orang tua hargai guru