Rumah belajar Sumba tingkatkan literasi siswa, kata Wabup Sumba Barat
...Kami berharap para guru memanfaatkan fasilitas yang telah dibangun Save The Children dan membantu pemerintah dalam menyikapi berbagai isu persoalan pendidikan di Sumba Barat
Waikabubak (ANTARA) - Wakil Bupati Sumba Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur Jhon Lado Bora Kabba mengatakan kehadiran "Rumah Belajar Sumba" yang dibangun lembaga Save The Children sangat mendukung peningkatan kemampuan literasi dan numerasi para siswa sekolah dasar dan PAUD di daerah itu.
"Pemerintah Kabupaten Sumba Barat berterima kasih terhadap lembaga Save The Children yang telah membangun "Rumah Belajar Sumba" guna mendukung pembangunan sektor pendidikan," kata Wakil Bupati Jhon Lado Bora Kabba saat meresmikan "Rumah Belajar Sumba" di Waikabubak ibu kota Kabupaten Sumba Barat, Rabu, (6/9/2023).
Menurut dia kemampuan literasi dan numerasi para siswa masih menjadi kendala dalam pembangunan sektor pendidikan di Kabupaten Sumba Barat, sehingga berbagai upaya terus dilakukan pemerintah melalui kemitraan dengan Save The Children untuk mengatasi persoalan itu.
"Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Sumba Barat dengan bermitra dengan Save The Children membangun infrastruktur "Rumah Belajar Sumba" sebagai tempat pelatihan kompetensi bagi para guru. Upaya yang dilakukan itu bertujuan agar kemampuan literasi dan numerasi para siswa semakin memadai sehingga kualitas pendidikan di Sumba Barat menjadi meningkat," kata Jhon Lado Bora Kabba.
Di menambahkan sektor pendidikan menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah dengan meningkatkan akses kualitas dan layanan pendidikan melalui peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, pengembangan kurikulum, peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidik.
"Apalagi saat ini pemerintah sedang fokus dalam meningkatkan kemampuan literasi, numerasi serta pendidikan karakter pada sekolah jenjang sekolah dasar dan menengah," kata Jhon Lado Bora Kabba.
Menurut dia persoalan dalam dunia pendidikan bukan berada pada program maupun kurikulum namun pada sumber daya manusia untuk memahami program dalam mendukung peningkatan pendidikan.
Ia mengatakan mutu tenaga pendidik sangat berperan penting dalam pembangunan sektor pendidikan, sehingga melalui pembangunan "Rumah Belajar Sumba" menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi para siswa di Kabupaten Sumba Barat karena didukung tenaga pendidik yang berkualitas.
Menurut dia "Rumah Belajar Sumba" menjadi tempat untuk membentuk ekosistem belajar bersama yang inklusif bagi tenaga pendidik sehingga mampu berkontribusi terhadap perbaikan literasi siswa dalam mendapat pendidikan yang berkualitas melalui tenaga pengajar yang kompeten.
"Kami berharap para guru memanfaatkan fasilitas yang telah dibangun Save The Children dan membantu pemerintah dalam menyikapi berbagai isu persoalan pendidikan di Kabupaten Sumba Barat," katanya.
Sementara itu Chief of Program Impact Creation - Save the Children Indonesia Rosianto Hamid mengatakan Provinsi Nusa Tenggara Timur telah lama menghadapi tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan dan memastikan akses ke layanan dasar bagi anak-anak.
Save the Children Indonesia membangun “Rumah Belajar Sumba” dalam mendukung keberlangsungan hak – hak anak di Sumba.
Upaya ini menurut dia merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan dan masyarakat untuk mengatasi ketimpangan dalam pendidikan bagi anak-anak.
Dia mengatakan berdasarkan data pada Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI bahwa 79,4 persen guru PAUD di Kabupaten Sumba Barat memiliki pendidikan di bawah D4 atau S1.
Selain itu kata dia mayoritas guru PAUD maupun guru SD di daerah Sumba Barat merupakan tenaga pendidik non PNS.
Baca juga: Bupati Sumba Barat apresiasi Program SFC mampu memberdayakan anak muda
“Kondisi guru yang belum memenuhi standar nasional ini sangat berpengaruh terhadap hasil pengajaran seperti tingkat literasi dan numerasi bagi anak-anak di Sumba Barat. Anak-anak menghadapi tantangan dalam transisi pendidikan di tingkat dasar. Pengajaran di tingkat pendidikan dasar yang belum berhasil menstimulasi tumbuh kembang anak menyebabkan anak-anak tidak dapat mengembangkan potensial maksimal," kata Rosianto Hamid.
Baca juga: NTT Focusing stunting handling on 19,291 under-two children
Dalam mendukung pembangunan "Rumah Belajar Sumba"di Kabupaten Sumba Barat yang dilakukan Save the Children menyerap anggaran hampir Rp1 miliar.
"Pemerintah Kabupaten Sumba Barat berterima kasih terhadap lembaga Save The Children yang telah membangun "Rumah Belajar Sumba" guna mendukung pembangunan sektor pendidikan," kata Wakil Bupati Jhon Lado Bora Kabba saat meresmikan "Rumah Belajar Sumba" di Waikabubak ibu kota Kabupaten Sumba Barat, Rabu, (6/9/2023).
Menurut dia kemampuan literasi dan numerasi para siswa masih menjadi kendala dalam pembangunan sektor pendidikan di Kabupaten Sumba Barat, sehingga berbagai upaya terus dilakukan pemerintah melalui kemitraan dengan Save The Children untuk mengatasi persoalan itu.
"Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Sumba Barat dengan bermitra dengan Save The Children membangun infrastruktur "Rumah Belajar Sumba" sebagai tempat pelatihan kompetensi bagi para guru. Upaya yang dilakukan itu bertujuan agar kemampuan literasi dan numerasi para siswa semakin memadai sehingga kualitas pendidikan di Sumba Barat menjadi meningkat," kata Jhon Lado Bora Kabba.
Di menambahkan sektor pendidikan menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah dengan meningkatkan akses kualitas dan layanan pendidikan melalui peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, pengembangan kurikulum, peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidik.
"Apalagi saat ini pemerintah sedang fokus dalam meningkatkan kemampuan literasi, numerasi serta pendidikan karakter pada sekolah jenjang sekolah dasar dan menengah," kata Jhon Lado Bora Kabba.
Menurut dia persoalan dalam dunia pendidikan bukan berada pada program maupun kurikulum namun pada sumber daya manusia untuk memahami program dalam mendukung peningkatan pendidikan.
Ia mengatakan mutu tenaga pendidik sangat berperan penting dalam pembangunan sektor pendidikan, sehingga melalui pembangunan "Rumah Belajar Sumba" menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi para siswa di Kabupaten Sumba Barat karena didukung tenaga pendidik yang berkualitas.
Menurut dia "Rumah Belajar Sumba" menjadi tempat untuk membentuk ekosistem belajar bersama yang inklusif bagi tenaga pendidik sehingga mampu berkontribusi terhadap perbaikan literasi siswa dalam mendapat pendidikan yang berkualitas melalui tenaga pengajar yang kompeten.
"Kami berharap para guru memanfaatkan fasilitas yang telah dibangun Save The Children dan membantu pemerintah dalam menyikapi berbagai isu persoalan pendidikan di Kabupaten Sumba Barat," katanya.
Sementara itu Chief of Program Impact Creation - Save the Children Indonesia Rosianto Hamid mengatakan Provinsi Nusa Tenggara Timur telah lama menghadapi tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan dan memastikan akses ke layanan dasar bagi anak-anak.
Save the Children Indonesia membangun “Rumah Belajar Sumba” dalam mendukung keberlangsungan hak – hak anak di Sumba.
Upaya ini menurut dia merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan dan masyarakat untuk mengatasi ketimpangan dalam pendidikan bagi anak-anak.
Dia mengatakan berdasarkan data pada Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI bahwa 79,4 persen guru PAUD di Kabupaten Sumba Barat memiliki pendidikan di bawah D4 atau S1.
Selain itu kata dia mayoritas guru PAUD maupun guru SD di daerah Sumba Barat merupakan tenaga pendidik non PNS.
Baca juga: Bupati Sumba Barat apresiasi Program SFC mampu memberdayakan anak muda
“Kondisi guru yang belum memenuhi standar nasional ini sangat berpengaruh terhadap hasil pengajaran seperti tingkat literasi dan numerasi bagi anak-anak di Sumba Barat. Anak-anak menghadapi tantangan dalam transisi pendidikan di tingkat dasar. Pengajaran di tingkat pendidikan dasar yang belum berhasil menstimulasi tumbuh kembang anak menyebabkan anak-anak tidak dapat mengembangkan potensial maksimal," kata Rosianto Hamid.
Baca juga: NTT Focusing stunting handling on 19,291 under-two children
Dalam mendukung pembangunan "Rumah Belajar Sumba"di Kabupaten Sumba Barat yang dilakukan Save the Children menyerap anggaran hampir Rp1 miliar.