Artikel - Senja kala di Sungai Chao Phraya

id Asiatique The Rivermont,Sungai Chao Phraya,Sirimahannop,artikel hiburan Oleh Zaro Ezza Syachniar

Artikel - Senja kala di Sungai Chao Phraya

Suasana senja di tepi Sungai Chao Phraya, Bangkok, Thailand, Kamis (30/11/2023). ANTARA/Zaro Ezza Syachniar

...Kami sejenak bersantai dengan memilih tempat yang berdekatan dengan dapur mewah restoran sambil menyaksikan senja yang sebentar lagi tenggelam di ufuk barat Sungai Chao Phraya dengan latar Jembatan Krung Thep dan Rama III itu


Sirimahannop namanya, sebuah nama restoran yang menyajikan sensasi dinner bagi pengunjungnya di atas kapal pesiar yang kini sudah berlabuh permanen di tepian Sungai Chao Phraya.

Usai menapakkan kaki di restoran yang mulai buka pukul 16.00 hingga 24.00 waktu setempat itu, seketika mata akan melihat banyaknya ornamen bersejarah seperti peralatan sehari-hari, patung-patung, hingga foto-foto tentang apa yang terjadi di masa lalu, yang langsung membawa pikiran melintasi mesin waktu.

Pantas saja, Sirimahannop memang dikenal sebagai replika kapal angkatan laut Kerajaan Thailand tempo dulu, tepatnya pada masa Kerajaan Rama V (1868-1910). Dulunya, replika kapal angkatan laut kerajaan Thailand ini digunakan untuk mengangkut kayu jati dan kekayaan alam lainnya untuk dijual ke bangsa Eropa guna mendapatkan batu bara yang dibawa kembali ke Bangkok.

Tidak hanya untuk perdagangan, kapal ini dahulunya juga saksi sejarah sebagai pelindung ibu kota Thailand dari invasi perang Prancis-Siam (nama lama Thailand), pada 1893.
Sentuhan klasik sangat kental tercermin dari bagaimana pemilihan bentuk dan tekstur sebagian besar ornamen di dalam atau atas kapal yang menggunakan motif kayu mengkilap. Juga, sentuhan pemberian sofa berwarna putih menjadikan sentuhan klasik Sirimahannop terasa sempurna.

Restoran ini mengusung hidangan yang didominasi makanan alas Thailand dan Eropa. Konsep ini diambil secara otentik dari berlayarnya kapal yang kerap menyinggahi pelabuhan-pelabuhan di benua biru.

Kami sejenak bersantai dengan memilih tempat yang berdekatan dengan dapur mewah restoran sambil menyaksikan senja yang sebentar lagi tenggelam di ufuk barat Sungai Chao Phraya dengan latar Jembatan Krung Thep dan Rama III itu.

Dua piring fish taco, makanan khas Meksiko yang dibungkus lipatan tortilla dengan isi ikan dan sayuran, menjadi teman di meja. Untuk penyegar dahaga, jari-jemari memilih minuman khas Italia yang dibuat dari espreso dan susu, yaitu cappucino.

Dua makanan itu tak tertandingi rasanya. Hari Kamis yang kebetulan menjadi penutup November, terasa semakin lengkap. Sebab, sesuap fish taco atau seteguk cappucino menjadi teman ternikmat bersama nyala lampu kota dan bintang-bintang yang mulai menerangi Sungai Chao Phraya.

Berburu buah tangah di Asiatique