Labuan Bajo (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh menawarkan investasi di kawasan terpadu pariwisata Parapuar Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Saat ini, BPOLBF sedang mengembangkan destinasi baru di Labuan Bajo Flores, yaitu Kawasan Parapuar yang secara total luas kawasan 400 hektare dan saat ini yang sudah memiliki sertifikat HPL (Hak Pengelolaan Lahan) adalah pada Zona 1, yakni seluas 129,6 hektare sehingga sudah clean and clear untuk dijadikan lokus investasi," katanya dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Selasa, (12/6/2024).
Ia menjelaskan hal tersebut dalam sesi Talkshow Business Forum Komodo Travel Mart (KTM) kelima tahun 2024 di Labuan Bajo.
Ia menambahkan kawasan pariwisata terpadu Parapuar memiliki berbagai daya tarik dan salah satunya adalah dapat menikmati keindahan 360 derajat Kota Labuan Bajo dari ketinggian 185 mdpl sampai dengan 218 mdpl.
"Jadi kami harapkan buyers yang hadir saat ini bisa menjadi calon investor kami ke depannya," ungkap Frans.
Frans Teguh menegaskan bahwa semua usaha investasi, harus tetap menjaga keberlanjutan lingkungan dan menjadi prioritas utama.
Ia menekankan pentingnya praktik bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa keindahan alam Labuan Bajo Flores tetap terjaga untuk generasi mendatang.
“Dalam pengembangan kawasan, poin berkelanjutan ini menjadi poin utama kami untuk tetap terus memperhatikan kelestarian lingkungan, ekologis, sosial dan budaya yang benar-benar hadir untuk Labuan Bajo Flores hari ini, untuk destinasi Indonesia dan untuk destinasi dunia,” katanya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat Fransiskus Sales Sodo dalam kesempatan itu mengatakan tingkat kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Ia menambahkan saat ini, Pemerintah Daerah Manggarai Barat sedang dalam proses pengintegrasian dengan Online Single Submission (OSS) dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) untuk mempercepat proses investasi di Labuan Bajo.