PPL dan petani di Mabar dilatih manfaatkan irigasi tetes

id Petani, PPL, pertanian, Manggarai Barat, irigasi tetes, BRIDA Manggarai Barat, BRIN,Labuan Bajo,Holtikultura

PPL dan petani di Mabar dilatih manfaatkan irigasi tetes

Suasana bimtek pemanfaatan irigasi tetes untuk efisiensi penggunaan air pada budidaya tanaman hortikultura berkelanjutan di Labuan Bajo. (ANTARA/HO-Kominfo Manggarai Barat)

Bimbingan teknis ini memperkenalkan salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi lahan kering yaitu sistem irigasi tetes...
Labuan Bajo (ANTARA) - Sebanyak 12 orang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) wilayah kerja Kecamatan Komodo dan sejumlah petani milenial di Kabupaten Manggarai Barat dilatih untuk memanfaatkan irigasi tetes untuk efisiensi penggunaan air pada budidaya tanaman hortikultura berkelanjutan.

"Kegiatan ini merupakan wujud dari Nota Kesepahaman Sinergi (NKS) antara BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, khususnya dalam sinergitas penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan teknologi serta invensi dan inovasi yang terintegrasi,” kata Kepala Riset Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Manggarai Barat, Tarsisus Gonza dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Selasa, (2/7/2024).
 
Ia menambahkan bahwa saat ini kebutuhan tanaman sayur dan buah untuk hotel dan restoran di sekitar Labuan Bajo, masih didatangkan dari luar Manggarai Barat.
 
Permasalahan utama yang dihadapi adalah petani Manggarai Barat dalam memanfaatkan lahan kering, lanjut dia, adalah belum tersedianya infrastruktur irigasi yang memadai, serta tingkat pengetahuan dan keterampilan petani dalam pengelolaan hortikultura yang relatif rendah.
 
“Bimbingan teknis ini memperkenalkan salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi lahan kering yaitu sistem irigasi tetes,” kata Tarsisius.
 
Ia menjelaskan irigasi tetes merupakan cara pemberian air dengan meneteskan air melalui pipa-pipa secara setempat di sekitar tanaman atau sepanjang larikan tanaman.
 
"Cara ini hanya membasahi sebagian daerah perakaran, tetapi seluruh air yang ditambahkan dapat diserap cepat pada keadaan kelembaban tanah yang rendah, sehingga sangat efisien dalam penggunaan air irigasi," katanya.
 
Koordinator Fungsi Peningkatan Kapasitas Pengguna Teknologi (PKPT) BRIN, Sudarmin menyampaikan kegiatan bimbingan teknis ini diharapkan akan memberikan nilai tambah dan meningkatkan produktivitas dan kualitas hortikultura di Manggarai Barat.
 
“Bimbingan Teknis ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan produktifitas dan kualitas hortikultura khususnya sayuran dan buah yang dihasilkan oleh para petani di Manggarai Barat,” katanya.
 
Ia berharap dengan meningkatnya produktivitas pertanian, kebutuhan industri perhotelan dan restoran terhadap hortikultura yang berkualitas dapat terpenuhi.

Baca juga: Bapanas jamin impor beras tak rugikan petani

Baca juga: DPKP Flotim salurkan bantuan alat pertanian bagi petani
 
Selain itu, lanjut dia, pelatihan ini juga dapat digunakan sebagai data primer untuk kajian difusi teknologi di Kabupaten Manggarai Barat, dimana hasil dari kajian tersebut dapat dijadikan usulan rekomendasi terhadap optimalisasi kegiatan pemanfaatan hasil riset dan inovasi di beberapa daerah mitra.


Baca juga: Pemkab Manggarai Timur salurkan pompa air bantu petani tadah hujan