Pemkab Mabar ajak warga konsumsi pangan lokal

id Pemkab Manggarai Barat, NTT, pangan lokal, Labuan Bajo, ketahanan pangan,Mabar

Pemkab Mabar ajak warga konsumsi pangan lokal

Kepala DKPP Kabupaten Manggarai Barat Fatinci Reynilda (tengah) saat berbicara dalam diskusi bertajuk ketahanan pangan Kabupaten Manggarai Barat di Labuan Bajo, (ANTARA/Gecio Viana)

Satu piring nasi itu setara dengan dua kentang dan dua ubi, mau ubi jalar ubi kayu sama...
Labuan Bajo (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Manggarai Barat mengajak warga untuk mengonsumsi pangan lokal seperti jagung, ubi dan kacang-kacangan karena memiliki kandungan gizi yang juga menyehatkan.
 
"Sekarang ini kita mengarah ke pangan lokal dengan kandungan gizi yang berimbang, juga kita harus fokus bukan hanya pangan aman tetapi juga menciptakan keluarga kita berdaulat dan mandiri pangan," kata Kepala DKPP Kabupaten Manggarai Barat Fatinci Reynilda di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, (15/10).
 
Ia menambahkan saat ini warga Kabupaten Manggarai Barat sangat bergantung pada konsumsi beras, padahal daerah tersebut memiliki potensi besar dalam pertanian lahan kering untuk pangan lokal.

Ketergantungan beras tersebut, katanya, karena faktor kebiasaan yang telah menjadi budaya hingga terdapat pernyataan belum makan kalau belum mengonsumsi nasi.
 
"Satu piring nasi itu setara dengan dua kentang dan dua ubi, mau ubi jalar ubi kayu sama, nah jadi kalau sudah dihidangkan ubi rebus, kalau sudah makan dua itu sudah sama dengan satu piring nasi, jangan kita tambah lagi nasi jadi karbohidratnya dobel-dobel," katanya.
 
Dari sisi kesehatan, lanjut dia, konsumsi nasi berlebihan dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan potensi penyakit diabetes dan penyakit lainnya.
 
"Kita kalau belum makan nasi tidak kenyang, dikasih jagung tetap merasa tidak kenyang, dikasih kue tetap tidak kenyang tapi begitu dikasih keluar nasi makan kenyang tidak perlu lauk banyak-banyak cukup nasi saja, ini kan salah," ungkapnya.
 
Menurutnya pemerintah daerah terus gencar mensosialisasikan gerakan diversifikasi pangan lokal ke masyarakat secara langsung maupun ajakan melalui baliho atau spanduk.
 
Warga dan para petani juga diminta untuk lebih bijak dan dapat menggunakan lahan yang dimilikinya menanam pangan lokal untuk kebutuhan konsumsi dalam rumah tangga.
 
"Bicara tentang program unggulan Bapak Presiden ini maka bukan pada saat mau memberi makan baru kita membeli pangan lokal, tetapi dari sekarang kita harus tanam, di desa juga harus ada satu lahan yang kita siapkan khusus," katanya.
 
Sementara itu, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Manggarai Barat pada tahun 2023 mencatat di 12 kecamatan di daerah itu terdapat sebanyak 204,3 hektare luas tanam komoditi kacang hijau dengan total produktivitas sebesar 1,26 ton per hektare.
 
Lebih lanjut terdapat juga luas tanam komoditi ubi kayu sebesar 2,235 hektare dengan total produktivitas sebesar 13,89 ton per hektare dan luas tanam komoditi ubi jalar sebesar 1,371 hektare dengan total produktivitas sebesar 8,67 ton per hektare.