Labuan Bajo (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) memastikan ketersediaan stok vaksin anti rabies (VAR) bagi pasien yang mendapatkan gigitan hewan penular rabies (HPR) di daerah itu.
"Ketersediaan VAR untuk Kabupaten Manggarai dalam kondisi aman," kata Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Jefrin Haryanto dihubungi dari Labuan Bajo, Rabu.
Jefrin menambahkan pada tahun 2025, Kabupaten Manggarai telah mendapatkan distribusi VAR dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT sebanyak 6.650 vial vaksin.
Ribuan vial vaksin tersebut, lanjut Jefrin, telah didistribusikan ke 25 puskesmas, RSUD Ruteng dan Rumah Sakit Pratama Reo.
"Sisa stok saat ini di Gudang Farmasi Kabupaten Manggarai sebanyak 910 vial vaksin dan tok ini diperkirakan cukup untuk satu bulan ke depan," ujarnya.
Ia juga menjelaskan Dinkes Manggarai tetap menjalin koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTT untuk memastikan pasokan vaksin tetap tersedia jika diperlukan tambahan.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan jumlah kasus gigitan HPR yang ditangani Dinkes Manggarai sejak Januari-Juli 2025 sebanyak 1.392 kasus.
"Jumlah kasus gigitan HPR yang ditangani pada tahun 2023 tercatat 1.777 kasus gigitan HPR di Kabupaten Manggarai, dengan 3 kasus di antaranya berujung pada kematian, sedangkan pada tahun 2024, jumlah kasus menurun menjadi 1891 kasus, dengan dua korban jiwa," katanya.
Dalam langkah penanganan penularan rabies Dinkes Manggarai telah melakukan identifikasi dan pemetaan masalah, pelayanan kesehatan yakni penanganan korban gigitan HPR dan melakukan kerja sama dengan lintas sektoral.
"Kami secara konsisten melakukan monitoring dan evaluasi sekaligus membentuk rabies center di 27 puskesmas dan rumah sakit untuk memberikan pelayanan tata laksana kasus gigitan HPR dan melakukan promosi kesehatan untuk pengendalian rabies," katanya.

