BUMDes di Flores diharapkan bisa kelola usaha kopi
"Kita punya BUMD PT Flobamor yang akan membantu memasarkan kopi-kopi bubuk yang dihasilkan BUMDes," katanya.
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat meminta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terutama di Pulau Flores bagian barat agar bisa mengelola usaha kopi yang merupakan salah satu komoditi unggulan di daerah itu.
"Kita punya kopi di wilayah Manggarai, Pulau Flores, dan dikirim keluar daerah sekitar 7.000 ton biji kopi per tahun, tapi BUMDesnya kemana?," katanya dalam rapat koordinasi Program Inovasi Desa di Kupang, Jumat (5/4), yang diikuti ratusan elemen pemerintahan hingga tingkat desa se-NTT.
Ia mengatakan, wilayah Pulau Flores terutama beberapa kabupaten di wilayah barat seperti Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, memiliki komoditi kopi dengan kualitas terbaik.
Bahkan dalam sebuah acara di Paris, Prancis, lanjutnya, kualitas kopi dari Manggarai pernah mendapat peringkat terbaik kopi di dunia.
"Karena itu saya minta BUMDes di sana harus bergerak. Kita punya potensi besar tapi dimanfaatkan daerah lain untuk mengharumkan nama mereka," katanya.
Kata Viktor, BUMDes yang mengelola kopi tidak perlu khawatir untuk pemasarannya karena pemerintah provinsi siap memfasilitasi melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Kita punya BUMD PT Flobamor yang akan membantu memasarkan kopi-kopi bubuk yang dihasilkan BUMDes," katanya.
Ia mengatakan, dalam berbagai acara di lingkup pemerintah provinsi juga menyajikan kopi serta produk makanan lokal lainnya, termasuk untuk usaha-usaha perhotelan, restoran, di daerah itu.
"Ini untuk memproteksi pasar kita dan harus kita lakukan agar nilai jual berbagai produk lokal kita semakin terangkat," katanya.
Baca juga: Hotel diwajibkan sajikan kopi khas NTT
Baca juga: Dua merek kopi asal Flores perlu diunifikasi
"Kita punya kopi di wilayah Manggarai, Pulau Flores, dan dikirim keluar daerah sekitar 7.000 ton biji kopi per tahun, tapi BUMDesnya kemana?," katanya dalam rapat koordinasi Program Inovasi Desa di Kupang, Jumat (5/4), yang diikuti ratusan elemen pemerintahan hingga tingkat desa se-NTT.
Ia mengatakan, wilayah Pulau Flores terutama beberapa kabupaten di wilayah barat seperti Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, memiliki komoditi kopi dengan kualitas terbaik.
Bahkan dalam sebuah acara di Paris, Prancis, lanjutnya, kualitas kopi dari Manggarai pernah mendapat peringkat terbaik kopi di dunia.
"Karena itu saya minta BUMDes di sana harus bergerak. Kita punya potensi besar tapi dimanfaatkan daerah lain untuk mengharumkan nama mereka," katanya.
Kata Viktor, BUMDes yang mengelola kopi tidak perlu khawatir untuk pemasarannya karena pemerintah provinsi siap memfasilitasi melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Kita punya BUMD PT Flobamor yang akan membantu memasarkan kopi-kopi bubuk yang dihasilkan BUMDes," katanya.
Ia mengatakan, dalam berbagai acara di lingkup pemerintah provinsi juga menyajikan kopi serta produk makanan lokal lainnya, termasuk untuk usaha-usaha perhotelan, restoran, di daerah itu.
"Ini untuk memproteksi pasar kita dan harus kita lakukan agar nilai jual berbagai produk lokal kita semakin terangkat," katanya.
Baca juga: Hotel diwajibkan sajikan kopi khas NTT
Baca juga: Dua merek kopi asal Flores perlu diunifikasi