Kupang, NTT (ANTARA) - Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (BBP NTT) menggelar pelatihan kepada pelajar dari 20 sekolah menengah atas (SMA) di wilayah Kota Kupang dan sekitarnya untuk mendorong keterampilan membaca kritis dan analitis.
“Peningkatan kompetensi membaca kritis dan analitis bagi siswa SMA ini merupakan rangkaian kegiatan dari program Literasi Generasi Muda 2025. Program ini sebagai wujud intervensi Badan Bahasa untuk meningkatkan kualitas literasi khususnya pada pelajar,” kata Widyabasa Ahli Pertama BBP NTT Zuddi Ichwan Priyana di Kupang, Rabu.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut terbagi ke dalam tiga tahap. Tahap pertama, tatap muka, penguatan materi dari narasumber. Kemudian dilanjutkan praktik mandiri dan implementasi dari materi yang sudah didapat di sekolah masing-masing bersama guru pendamping.
Kemudian tahap ketiga, tatap muka kembali sekaligus evaluasi sebagai wujud penguatan kembali sekaligus evaluasi sebagai bahan masukan untuk kegiatan pada tahun mendatang.
Zuddi menambahkan, kegiatan tersebut memiliki target 200 siswa yang terdiri atas 20 sekolah. Jadi, satu sekolah mengirimkan 10 siswanya selama dua hari kegiatan, pada 22-23 Oktober 2025.
“Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi sebuah wahana untuk mengasah keterampilan anak-anak dalam membaca kritis analitis, supaya semakin baik lagi mencerna bacaan agar bisa mereproduksi artikel dan lain sebagainya,” katanya.
Selain itu, menurut dia pelaksanaan program tersebut perlu dikembangkan dari sisi sinkronisasi antara instansi vertikal dan daerah. Hal ini sebagai kolaborasi sinergis antara berbagai sektor, terutama pihak-pihak yang bersinggungan langsung dengan bidang pendidikan.
“Perlu adanya sinkronisasi program misalnya dari Balai Bahasa, Balai Penjamin Mutu Pendidikan, Dinas Pendidikan, dan kemudian sekolah itu sendiri. Pelaksanaan kegiatan ini terutama pada implementasi mandirinya juga perlu lebih aktif lagi dilakukan di tingkat sekolah,” katanya.

