LSP lakukan uji kompetensi bagi para pekerja hotel

id LSP

LSP lakukan uji kompetensi bagi para pekerja hotel

Sekretarias LSP Anging Mamari Gita Nelwan (bawah kiri) didiamping Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Beny Wahon (kedua kiri) berpose bersama sejumlah pekerja hotel di salah satu hotel di Kota Kupang. (ANTARA FOTO/ Kornelis Kaha)

Sebanyak 50 pekerja hotel di Kota Kupang, menjalani uji kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Pariwisata (LSP) Anging Mamari, yang mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Pariwisata RI.
Kupang (ANTARA) - Sebanyak 50 pekerja hotel di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur menjalani uji kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Pariwisata (LSP) Anging Mamari, yang mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

"Sebelumnya kami sudah lakukan uji kompetensi kepada 50 pekerja hotel di Kota Maumere, dan untuk di Kota Kupang sendiri, hari ini adalah hari terakhir," kata Sekretaris LSP Anging Mamari Gita Nelwan kepada Antara di Kupang, Minggu (12/5).

Ia mengatakan Kementerian Pariwisata sendiri sudah menargetkan kepada LSP Anging Mamari untuk melakukan uji kompetensi pekerja hotel dan restoran di seluruh Indonesia yang berkaitan dengan pariwisata.

Target yang diberikan mencapai 1.600 peserta, yang terdiri dari 1.300 untuk restoran dan perhotelan, sedangkan 300 peserta lainnya untuk biro perjalanan.

"Nah untuk di NTT ini kami diberi target 100 peserta. Sebelumnya 50 peserta sudah kami lakukan uji kompetensi di sejumlah resort dan hotel di Maumere dan terakhir hari ini di Kota Kupang 50 peserta," tambah dia.

Baca juga: Dunia pariwisata jangan dibuat ada dikotomi hahal-haram

Materi uji kompetensi meliputi pengetahuan umum, di antaranya komunikasi dengan kolega, pelanggan dan meteri tentang K3.

Ia menjelaskan mereka yang lulus uji kompetensi akan mendapatkan sertifikat yang mana sertifikatnya itu berlaku di seluruh negara ASEAN.

"Jadi siapapun yang lolos uji kompetensi dapat melamar pekerja di hotel mana saja di Asean tentunya dengan menunjukan sertifikat itu, tetapi juga harus mahir dalam berbahasa Inggris," ujar dia.

NTT sebagai daerah wisata, kata dia, memang harus memiliki pekerja-pekerja hotel, restoran, resort dan biro perjalanan yang handal.

Sementara itu Sekretaris Dinas Parwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Beni Wahon mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh LSP Angin Mamari dari Makassar itu.

"Dengan adanya hal ini tentu saja mendukung program pemerintah NTT untuk meningkatkan SDM NTT khususnya di sektor perhotelan dan restoran guna mendukung sektor parwisata di NTT," kata dia.

Selain itu juga lanjut dia, hal tersebut juga guna menjaring pekerja-pekerja hotel yang profesional dan memiliki daya saing.

Baca juga: Akan dibangun SMK Pariwisata di Mulut Seribu
Baca juga: Pariwisata akan jadi sektor unggulan di Kabupaten Kupang