Kekeringan ekstrem landa 41 wilayah di NTT

id Kekeringan

Kekeringan ekstrem landa 41 wilayah di NTT

Area persawahan di Atambua, Kabupaten Belu, NTT mengering akibat kemarau panjang tahun ini. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/kye)

Sebanyak 41 wilayah yang menyebar di 13 dari 22 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini dilaporkan mengalami kekeringan ekstrem (>60 hari).
Kupang (ANTARA) - Sebanyak 41 wilayah yang menyebar di 13 dari 22 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini dilaporkan mengalami kekeringan ekstrem (>60 hari).

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kupang, Apolinaris Geru kepada Antara di Kupang, Jumat (2/8) mengatakan hal tersebut terkait hasil monitoring hari tanpa hujan (HTH) berturut-turut dasarian III Juli 2019 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Berdasarkan monitoring hari tanpa hujan berturut-turut (HTH) dasarian III Juli 2019, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya mengalami hari tanpa hujan dengan kategori sangat panjang (30-60 hari) hingga kategori kekeringan ekstrem (>60 hari)," katanya.

Beberapa wilayah yang sudah mengalami hari tanpa hujan dengan kategori kekeringan ekstrem (>60 hari) yaitu di Kabupaten Belu meliputi wilayah sekitar Umarese, Atambua, Fatubenao, Fatukmetan dan Fatulotu.

Kabupaten Negekeo, sekitar wilayah Danga dan Rendu, Kabupaten Ende sekitar wilayah Nanganio), Kabupaten Sikka sekitar wilayah Maumere dan Magepanda, Kabupaten Flores Timur sekitar Larantuka dan Konga.

Selain itu, Kabupaten Lembata di wilayah sekitar Lewoleba, Wairiang, Waipukang dan Wulandoni, Kabupaten Sumba Barat di wilayah sekitar Waikabubak dan Kabukarudi.

Kabupaten Sumba Timur di wilayah sekitar Waingapu, Ori Angu,Melolo, Wanga, Kanatang, Kawangu, Tawui, Rambangaru dan Kamanggih, Kabupaten Sabu Raijua di sekitar wilayah Tardamu dan Daieko.

Kabupaten Rote Ndao sekitar wilayah Stamet Leukunik, Pepela dan Busalangga, Kota Kupang sekitar wilayah Penfui, Oepoi, Mapoli dan Bakunase, serta Kabupaten Kupang sekitar wilayah Oelnasi, Lelogama, Oekabiti dan Sulamu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) sekitar wilayah Lurasik.
Warga sedang mengambil air di sungai yang mengering. (iANTARA FOTO/ist)